menopause
Menopause
Menopause merupakan sebuah kata yang mempunyai banyak arti yang terdiri
dari kata men dan pauseis yang berasal dari bahasa Yunani yang pertama kali
digunakan untuk menggambarkan berhentinya haid. Ini
merupakan suatu akhir proses biologis dari siklus menstruasi yang terjadi
karena penurunan produksi hormon Estrogen yang dihasilkan ovarium (indung
telur) (Sarwono P, 2003).
Penurunan kadar
Estrogen, menyebabkan periode menstruasi yang tidak teratur, dan ini dapat
dijadikan petunjuk terjadinya menopause. Ada tiga periode menopause, yaitu :
1. Klimaterium, yaitu merupakan masa peralihan antara
masa reproduksi dan masa senium. Biasanya masa ini disebut juga dengan
pramenopause, antara usia 40 tahun, ditandai dengan siklus haid yang tidak
teratur, dengan perdarahan haid yang memanjang dan relatif banyak.
2. Menopause, yaitu saat haid terakhir atau
berhentinya menstruasi, dan bila sesudah menopause disebut pasca
menopause bila telah mengalami menopause 12 bulan sampai menuju ke senium
umumnya terjadi pada usia 50-an tahun.
3. Senium adalah periode sesudah pasca menopasue, yaitu
ketika individu telah mampu menyesuaikan dengan kondisinya, sehingga tidak
mengalami gangguan fisik antara usia 65 tahun (Sarwono P, 2003)
Beberapa wanita
juga mengalami berbagai gejala karena perubahan keseimbangan hormon.
Bagian-bagian tubuh dapat mulai menua dengan jelas, tetapi kebanyakan wanita
seharusnya tetap aktif secara fisik, mental, dan seksual sesudah menopause
seperti sebelumnya.
Menopause mulai
pada umur yang berbeda pada orang-orang yang berbeda umur yang umum adalah
sekitar 50 tahun, meskipun ada sedikit wanita memulai menopause pada umur
30-an, sementara wanita-wanita lain mulainya menopause tertunda sampai umur
50-an.
A. Tahap-tahap Dalam Menopouse
Menurut Sarwono P.2003, menopause di bagi dalam beberapa tahapan yaitu
sebagai berikut :
1 Pra menopause
Fase antara usia 40 tahun dan
dimulainya fase klimakterik.
Gejala-gejala
yang timbul :
- Siklus haid yang tidak teratur
- Pendarahan haid yang memanjang
- Jumlah darah haid yang banyak
- Nyeri haid.
2 Peri menopause
Fase peralihan
antara pra menopause dan pasca menopause.
Gejala-gejala yang timbul : -
Siklus haid yang tidak teratur.
-
Siklus haid yang panjang.
3 Menopause
Haid alami terakhir akibat
menurunnya fungsi estrogen dalam tubuh. Menurut Luciana (2005), keluhan-keluhan
yang timbul pada menopause :
· Keringat malam hari
· Mudah marah
· Sulit tidur
· Haid tidak teratur
· Gangguan fungsi seksual
· Kekeringan vagina
· Gelisah
· Rasa khawatir
· Sulit konsentrasi
· Mudah lupa
· Sering tidak dapat menahan kencing
· Nyeri otot sendi
· Depresi
B. Perubahan Yang Terjadi Pada Menopause
Menurut Lastiko
(2004), perubahan terjadi selama menopause adalah:
I Perubahan Organ Reproduksi.
Akibat berhentinya haid, berbagai
reproduksi akan mengalami perubahan.
II Perubahan Hormon
Sesuatu yang
berlebihan atau kurang, tentu mengakibatkan timbulnya suatu reaksi pada kondisi
menopause reaksi yang nyata adalah perubahan hormon estrogen yang menjadi
berkurang.
Meski perubahan
terjadi juga pada hormon lainnya, seperti progesteron, tetapi perubahan yang
mempengaruhi langsung kondisi fisik tubuh maupun organ reproduksi, juga psikis
adalah perubahan hormon estrogen. Menurunnya kadar hormon ini
menyebabkan terjadi perubahan haid menjadi sedikit, jarang, bahkan
siklus haidnya mulai terganggu, hal ini disebabkan tidak tumbuhnya selaput
lendir rahim akibat rendahnya hormon estrogen.
III Perubahan Fisik
Akibat perubahan
organ reproduksi maupun hormon tubuh pada saat menopause mempengaruhi berbagai
keadaan fisik tubuh seorang wanita, keadaan ini berupa keluhan ketidaknyamanan
yang timbul dalam kehidupan sehari-hari.
IV Perubahan Emosi
Selain fisik
perubahan psikis juga sangat mempengaruhi kualitas hidup seorang wanita dalam
menjalani masa menopause sangat tergantung pada masing-masing individu, pengaruh
ini sangat tergantung pada pandangan masing-masing wanita terhadap menopause,
termasuk pengetahuannya tentang menopause.
C. Dampak Kesehatan Baik Fisik Maupun Psikis
Ketika seseorang
memasuki masa menopause, fisik mengalami ketidaknyamanan seperti rasa kaku dan
linu yang dapat terjadi secara tiba-tiba di sekujur tubuh, misalnya pada
kepala, leher dan dada bagian atas. Kadang-kadang rasa kaku ini dapat diikuti
dengan rasa panas dan dingin, pening, kelelahan, jengkel, resah, cepat marah,
dan berdebar-debar (Hurlock, 1992).
Beberapa keluhan
fisik yang merupakan tanda dan gejala dari menopause, yaitu :
1 Ketidakteraturan siklus haid
Tanda paling umum adalah
fluktuasi dalam siklus haid, kadang kala haid muncul tepat waktu, tetapi tidak
pada siklus berikutnya. Ketidakteraturan ini sering disertai dengan jumlah
darah yang sangat banyak, tidak seperti volume pendarahan haid yang normal.
2 Gejolak rasa panas
Arus panas biasanya timbul pada
saat darah haid mulai berkurang dan berlangsung sampai haid benar-benar
berhenti. Sheldom H.C. (dalam restta Reitz ,1979). Arus panas ini disertai oleh
rasa menggelitik disekitar jari-jari, kaki maupun tangan serta pada kepala,
atau bahkan timbul secara menyeluruh.
3 Kekeringan vagina
kekeringan vagina terjadi
karena leher rahim sedikit sekali mensekresikan lendir. Penyebabnya adalah
kekurangan estrogen yang menyebabkan liang vagina menjadi lebih tipis, lebih
kering dan kurang elastis. Alat kelamin mulai mengerut, keputihan rasa sakit
pada saat kencing.
4 Perubahan kulit
Estrogen
berperan dalam menjaga elastisitas kulit, ketika mensturasi berhenti maka kulit
akan terasa lebih tipis, kurang elastis terutama pada daerah sekitar wajah,
leher dan lengan. (hurlock,1992).
5 Keringat dimalam hari
berkeringat
malam hari, bangun bersimbah peluh, sehingga perlu mengganti pakaian dimalam
hari, karena tidak dapat tidur nyenyak.
6 Sulit tidur
Imsomnia
(sulit tidur) lazim terjadi pada waktu menopause, tetapi hal ini mungkin ada
kaitannya dengan rasa tegang akibat berkeringat malam hari.
7 Perubahan pada mulut.
Pada
saat ini kemampuan mengecap pada wanita berubah menjadi kurang peka, sementara
yang lain mengalami gangguan gusi dan gigi menjadi lebih mudah tanggal.
8 Kerapuhan tulang
Rendahnya
kadar estrogen merupakan penyebab proses osteoporosis (kerapuhan tulang).
Osteoporosis merupakan penyakit kerangka yang paling umum dan merupakan
persoalan bagi yang telah berumur, paling banyak menyerang wanita yang telah
menopause. Kehilangan 1% tulang dalam setahun dapat akibat proses penuaan,
tetapi kadang setelah menopause kita kehilangan 2% setahunnya.
9 Badan menjadi gemuk
Banyak
wanita menjadi gemuk selama menopause, rasa letih yang biasanya dialami pada
masa menopause, diperburuk dengan perilaku makan yang sembarangan.
10 Penyakit
Ada beberapa penyakit yang seringkali
dialami oleh wanita menopause, dari sudut pandang medik ada 2 perubahan paling
penting yang terjadi pada waktu menopause yaitu meningkatnya kemungkinan
terjadi penyakit jantung, pembuluh darah serta hilangnya mineral dan protein di
dalam tulang (osteoporosis).
Beberapa keluhan
psikologis yang merupakan tanda dan gejala dari menopause yaitu :
1. Ingatan menurun
Sebelum
menopause wanita dapat mengingat dengan mudah, namun sesudah mengalami
menopause terjadi kemunduran dalam mengingat.
2. Kecemasan
Kecemasan yang timbul sering di
hubungkan dengan adanya kekhawatiran dalam menghadapi situasi yang sebelumnya
tidak pernah di khawatirkan.
3. Mudah tersinggung
Gejala ini lebih mudah terlihat
dibandingkan kecemasan. Wanita lebih mudah tersinggung dan marah terhadap sesuatu
yang sebelumnya dianggap tidak mengganggu ini mungkin disebabkan dengan
datangnya menopause maka wanita menjadi sangat menyadari proses mana yang
sedang berlangsung dalam dirinya.
4. Stress
Tidak ada yang bisa lepas sama
sekali dari rasa was-was dan cemas, termasuk para lansiamenopause. Di tingkat
psikologis, respon orang terhadap sumber stress tidak bisa diramalkan,
sebagaimana perbedaan suasana hati dan emosi.
5. Depresi
Wanita yang mengalami depresi
sering merasa sedih, karena kehilangan kemampuan untuk bereproduksi,sedih
karena kehilangan kesempatan untuk memiliki anak, sedih karena kehilangan daya
tarik. Wanita merasa tertekan karena kehilangan seluruh perannya sebagai wanita
dan harus menghadapi masa tuanya.
D. Upaya-upaya Menghadapi
menopause
1 Pola Makan Yang Tepat
Menopause adalah suatu hal yang alami, menurut spesialis gizi Dr. Melani,
Sp.G, merupakan yang terjadi pada wanita saat menopause sering berkaitan dengan
gizi. Antara lain, berat badan bertambah karena aktivitas
berkurang sehingga pengeluaran energi pun berkurang.
Menurut Melani, ada beberapa hal
yang harus diperhatikan, yaitu :
- Kebutuhan kalori dan zat gizi harus cukup.
Kalsium bisa
diperoleh dari susu, keju, dan sereal.
- Karbohidrat
Batasi mengkonsumsi lemak.
- Vitamin
Vitamin yang diperlukan antara
lain :
a. Vitamin A, C dan E untuk anti oksidan
b. Vitamin
D untuk penyerapan kalsium yang terdapat pada kuning telur, hati, mentega, dan
keju.
c. Vitamin
B kompleks yang berguna untuk memperlambat datangnya menopause terdapat pada
kacang-kacang dan sereal.
Untuk memperlambat datangnya
menopause, hindari kafein, kopi, alkohol, minuman bersoda, rempah-rempah dan
makanan berlemak.
2 Terapi Hormon
Terapi sulih hormon atau HRT (Hormon Replacement Therapi) merupakan
pilihan untuk mengurangi keluhan pada wanita dengan kuluhan atau sindroma
menopause.
Terapi sulih hormon juga berguna untuk mencegah berbagai keluhan yang
muncul akibat menopause, vagina kering, dan gangguan pada seluruh kandung
kemih. Penggunaan terapi sulih hormon juga dapat mencegah
perkembangan penyakit akibat dari kehilangan hormon estrogen seperi
osteoporosis dan jantung koroner.
Dengan pemberian
terapi sulih hormon, kualitas hidupnya dapat ditingkatkan sehingga memberikan
kesempatan untuk dapat hidup nyaman, secara fisiologis maupun psikologis.
(Lastiko 2004).
Komentar
Posting Komentar