Tanda Bahaya Kehamilan

A.      Pengertian Tanda Bahaya Kehamilan
            Tanda bahaya kehamilan adalah suatu kehamilan yang memiliki suatu tanda bahaya atau risiko lebih besar dari biasanya (baik bagi ibu maupun bayinya), akan terjadinya penyakit atau kematian sebelum maupun sesudah persalinan (Tiran, 2007).
            Tanda-tanda bahaya pada kehamilan adalah tanda-tanda yang terjadi pada seorang Ibu hamil yang merupakan suatu pertanda telah terjadinya suatu masalah yang serius pada Ibu atau janin yang dikandungnya.Tanda-tanda bahaya ini dapat terjadi pada awal kehamilan Sedangkan menurut uswhaya 2009, Tanda-tanda bahaya  kehamilan adalah gejala yang menunjukkan bahwa ibu dan bayi dalam keadaan bahaya.
           
B.       Macam– macam tanda bahaya kehamilan
a.      Keluar darah dari jalan lahir
          Perdarahan  vagina dalam kehamilan adalah jarang yang normal. Pada masaawal sekali kehamilan, ibu mungkin akan mengalami perdarahan yang sedikit atau spotting disekitar waktu pertama haidnya. Perdarahan  ini adalah pendarahan implantasi, dan ininormal terjadi. Pada waktu  yang  lain dalam kehamilan, perdarahan ringan mungkin pertandadari servik yang rapuh atau erosi. Perdarahan semacam ini  mungkin normal atau mungkinsuatu tanda adanya infeksi.Pada awal kehamilan, perdarahan yang tidak normal adalah yang merah, perdarahan yang  banyak, atau  perdarahan dengan nyeri. Perdarahan ini dapat berarti abortus, kehamilan  mola atau kehamilan ektopik. Pada kehamilan lanjut, perdarahan yang tidaknormal adalah merah, banyak, dan kadang -kadang, tetapi tidak selalu, disertai dengan rasanyeri. Perdarahan semacam ini bias berarti plasenta previa atau abrupsio plasenta(Pusdiknakes, 2003).
b.      Keluar air ketuban sebelum waktunya
          Yang dinamakan ketuban pecah dini adalah  apabila  terjadi sebelum persalinan  berlangsung  yang  disebabkan  karena berkurangnya  kekuatan   membran  atau   meningkatnya   tekanan   intrauteri  atau  oleh  kedua  faktor  tersebut,  juga  karena adanya  infeksi  yang  dapat  berasal  dari  vagina  dan  servik  dan   penilaiannya  ditentukan  dengan adanya cairan  ketuban  di vagina. Penentuan cairan  ketuban  dapat dilakukan dengan tes lakmus (nitrazintest) merah menjadi biru (Saifuddin, 2002).
   
c.       Kejang
          Pada umumnya kejang didahului oleh makin memburuknya keadaan danterjadinya gejala -gejala sakit kepala, mual, nyeri ulu hati sehingga muntah. Bila semakin berat, penglihatan semakin kabur, kesadaran menurun kemudian kejang. Kejang dalamkehamilan dapat merupakan gejala dari eklampsia.

d.      Gerakan janin tidak ada atau kurang (minimal 10 kali dalam 12jam)
          Ibu mulai merasakan gerakan bayi selama bulan ke-5 atau ke-6. Beberapa  ibu dapat  merasakan  gerakan   bayinya  lebih awal. Jika bayi tidur  gerakannya  akan  melemah. Bayi  harus  bergerak  paling  sedikit 3 kali  dalam 1 jam  jika  ibu berbaring   atau  beristirahat  dan jika ibu makan  dan  minum  dengan baik.

e.       Demam Tinggi
          Ibu  menderita  demam  dengan  suhu tubuh >38ºC  dalam kehamilan merupakan  suatu  masalah.  Demam  tinggi  dapat merupakan  gejala  adanya  infeksi  dalam kehamilan.  Penanganan demam  antara  lain  dengan  istirahat  baring, minum banyak  dan mengompres  untuk   menurunkan  suhu  (Saifuddin,2002). Demam  dapat disebabkan  oleh  infeksi  dalam kehamilan yaitu masuknya mikroorganisme  pathogen  ke dalam  tubuh wanita hamil  yang kemudian  menyebabkan timbulnya  tanda  atau  gejala-gejala penyakit. Padainfeksi berat dapat terjadi demam dan gangguan fungsi organ vital. Infeksi dapat terjadiselama kehamilan, persalinan dan masa nifas.

f.       Nyeri  perut yang  hebat
          Nyeri  abdomen   yang  tidak  berhubungan   dengan  persalinan  normal  adalah  tidak normal. Nyeri abdomen  yang mungkin  menunjukkan  masalah  yang   mengancam  keselamatan  jiwa  adalah  yang   hebat,  menetap,  dan  tidak  hilang setelah  istirahat. Hal  ini  bisa  berarti  appendiksitis,  kehamilan  ektopik,   aborsi,  penyakit  radang  pelviks,  persalinan preterm,  gastritis,  penyakit  kantong  empedu, iritasi uterus, abrupsi placenta, infeksi  saluran  kemih  atauinfeksi  lainnya .

g.      Sakit kepala yang hebat
          Sakit kepala bisa terjadi selama kehamilan, dan seringkali merupakanketidaknyamanan yang normal dalam kehamilan. Sakit kepala yang menunjukkan suatumasalah yang serius adalah sakit kepala hebat yang menetap dan tidak hilang dengan beristirahat. Kadang-kadang dengan sakit kepala yang hebat tersebut, ibu mungkinmenemukan bahwa penglihatannya men jadi kabur atau berbayang. Sakit kepala yang hebatdalam kehamilan adalah gejala dari pre-eklampsia.

h.      Muntah terus dan tidak bisa makan pada kehamilan muda.
          Mual  dan  muntah  adalah gejala yang sering  ditemukan pada   kehamilan  trimester I.  Mual   biasa  terjadi  pada  pagi hari, gejala ini  biasa terjadi 6 minggu setelah  HPHT  dan  berlangsung selama 10 minggu. Perasaan  mual ini karena meningkatnya kadar hormoneestrogen  dan HCG  dalam serum.  Mual  dan  muntah  yang sampai  mengganggu  aktifitas sehari-hari  dan  keadaan  umum  menjadi lebih  buruk,  dinamakan  Hiperemesis Gravidarum.

i.        Selaput kelopak mata pucat
          Anemia dalam kehamilan adalah kondisi  ibu  dengan keadaan  hemoglobin  di bawah 11gr % pada trimester I dan III, <10,5 gr %  pada trimester II. Nilai tersebut dan perbedaannya dengan wanita tidak  hamil  terjadi  hemodilusi,  terutama  pada trimester II. Anemia dalam  kehamilan  disebabkan  oleh  defisiensi  besi  dan  perdarahan akut bahkan  tak  jarang  keduanya saling berinteraksi (Saifuddin, 2002)

C.      Komplikasi yang Ditimbulkan Oleh Tanda Bahaya Selama Masa Kehamilan
Komplikasi tanda bahaya kehamilan :
a.       Perdarahan
Penyebab perdarahan paling sering pada trimester ketiga adalah:
1.      Kelainan letak plasenta.
2.      Pelepasan plasenta sebelum waktunya.
3.      Penyakit pada vagina atau leher rahim (misalnya infeksi). Perdarahan pada trimester ketiga memiliki risiko terjadinya kematian bayi, perdarahan hebat dan kematian ibu pada saat persalinan. Untuk menentukan penyebab terjadinya perdarahan bisa dilakukan pemeriksaan USG, pengamatan leher rahim dan Pap smear.
b.      Persalinan prematur lebih mungkin terjadi pada keadaan berikut:
1.      Ibu memiliki kelainan struktur pada rahim atau leher rahim.
2.      Perdarahan.
3.      Stress fisik atau mental.
4.      Kehamilan ganda.
5.      Ibu pernah menjalani pembedahan rahim.
c.       Bayi lahir belum cukup bulan.
d.      Bayi lahir dengan berat kahir rendah (BBLR).
e.       Keguguran (abortus).
f.       Persalinan tidak lancar / macet.
g.      Perdarahan sebelum dan sesudah persalinan.
h.      Janin mati dalam kandungan.
i.        Ibu hamil / bersalin meninggal dunia.
j.        Keracunan kehamilan/kejang-kejang. (Firdaus, 2006)

D.      Cara Mencegah Tanda Bahaya Selama Masa Kehamilan Pencegahan Tanda Bahaya Kehamilan
1.      Mengenal dan mengetahui ibu-ibu yang termasuk dalam kondisi yang mengalami tanda bahaya dengan adanya pengetahuan ibu-ibu sehingga dapat dilakukan rujukan ke tempat fasilitas yang lebih baik (rumah sakit).
2.      Meningkatkan mutu perinatal care
3.      Menganjurkan setiap ibu hamil kontrol ke BKIA.
4.      Penyuluhan oleh bidan desa terhadap kesehatan ibu, bayi serta penyakit yang dapat diderita oleh ibu selama kehamilan secara aktif.
5.      Bidan desa harus bertempat tinggal di desa yang ditugaskan yang merupakan ujung tombak tentang kesehatan ibu di desa yang ditempatinya.
6.      Dengan memeriksakan kehamilan sedini mungkin dan teratur ke Posyandu, Puskesmas, Rumah Sakit, paling sedikit 4 kali selama masa kehamilan.
7.      Dengan mendapatkan imunisasi TT 2X.
8.      Bila ditemukan kelainan saat pemeriksaan harus lebih sering dan lebih intensif.
9.      Makan makanan yang bergizi yaitu memenuhi 4 sehat 5 sempurna. (Rachmat, 2007)





DAFTAR PUSTAKA

Ananta. 2009. Permasalah Pada Kehamilan Muda. Jakarta : Rineka Cipta

Kurniawan. 2008. Bahaya Yang Sering Terjadi Pada Kehamilan Muda. http://www.info-cyber-neth.com.id diakses tanggal 15 Maret 2010

Curtis,G.B.2002. Tanya Jawab Seputar Kehamilan. Jakarta.

Hanifa, W. 2007. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka

Kusmiyati, Y. DKK. 2008. Perawatan Ibu Hamil. Jakarta

Prawirohardjo, 2001. Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta. Yayasan Bina Pustaka

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Water Birth

Perawatan Payudara Pada Ibu Nifas

ABORSI