HIV AIDS


A.    Pengertian HIV/AIDS
Menurut H. JH. Wartono, Abu Chanif, dkk :
AIDS adalah “singkatan dari Acquired Immune Definsiency Syndreome, yaitu penyakit yang disebabkan oleh virus yang merusak sistem kekebalan tubuh manusia. Sehingga manusia dapat meninggal bukan semata-mata oleh virus HIV nya oleh penyakit lain yang sebenarnya bisa ditolak seandainya daya tubuh tidak rusak, sedangkan HIV adalah nama Virus menyebab AIDS atau disebutHuman Immunodeficiency Virus”.(1999, 9)
Jadi Acquired Immunodeficiency Syndrome atau Acquired Immune Deficiency Syndrome (disingkat AIDS) adalah sekumpulan gejala dan infeksi (atau sindrom) yang timbul karena rusaknya sistem kekebalan tubuh manusia akibat infeksi virus HIV, atau infeksi virus-virus lain yang mirip yang menyerang spesies lainnya (SIV, FIV, dan lain-lain).
B.     Bagaimana cara penularn HIV/AIDS
Menurut H. JH. Wartono, Abu Chanif, dkk, (1999, 43 ) : penularan HIV/AIDS disebabkan  oleh:
Virus AIDS alias HIV tidak mudah menular seperti penularan virus influenza. HIV ini hannya berserang pada sel darah putih tertentu yang disebut T4. Karena sel T4 ini terdapat pada cairan-cairan tubuh, yaitu :
1)      Darah, termasuk darah haid/menstruasi
2)      Air mani dan cairan lain yang keluar dari alat kelamin pria kecuali kencing
3)      Cairan vagina dan cairan dari leher rahim

HIV hannya bisa menular melalui :

1)      Seksual
Seksual yaitu hubungan seksual dengan berganti-ganti pasangan, baik yang homoseksual, bikesual dan heteroseksual. Dengan demikian, penularan ini dapat terjadi WTS, PTS dan promoksuit
2)      Parenteral
Parenteral yaitu melalui luka yang dicemari darah pengidap HIV, seperti dapat terjadi pada pengguna narkotika suntik yang menggunakan alat suntiknya ini secara bergantian tanpa memperdulikan aspek kesuciannya, atau dalam penggunaan alat-alat yang membuat luka seperti tatto, pisau cukur penggosok gigi secara benrgantian
3)      Perinatal
Perinatal yaitu penularan oleh ibu yang menyidap HIV kejanin yang dikandungnya. Di Amerika Serikat 78% dai AIDS pada anak penulannya melalui cara ini.


C. Tanda-tanda terserang AIDS
Menurut H. JH. Wartono, Abu Chanif, dkk, (1999. 43) :
Gejala AIDS timbul setelah 5 – 10 tahun setelah teinfeksi HIV yang sering terlihat gejalanya antara lain :
1.      Gejala awal seperi orang terserang flu biasa
2.      Nampak sehat, tetapi dapat menularkan Virus HIV ke siapa saja
3.      Muncul gejala ARC (AIDS Related Domplex) seperti :
a)      Rasa lelah yang bekepanjangan
b)      Sering demam (lebih dari 38 derajad C)
c)      Sesak nafas dan batuk berkepnjangan
d)     Berat badan menurun secara menolok dengan cepat
e)      Bercak merah kebiruan pada kulit/mulut
f)       Diare lebih dari satu bulan tanpa sebab yang jelas
g)      Bercak putih atau luka alam mulut
Gejala – gejala tersebut juga bisa dijumpai pada penykit lain, sebab itu untuk memastikannya perlu pemeriksaan darah.
4.      AIDS dengan tanda-tanda yang spesifik :
a)      Sarhana kapossi
b)      Pnemocystus cemiri





D.    Siapa saja yang terkena AIDS
Menurut H. JH. Wartono, Abu Chanif, dkk,(1999. 12) ada lima jenis yang terkena AIDS, yaitu :
1.      Mereka yang mempunyai banyak pasangan seksual (homo dan hetero seksual) seperti wanita/pria tuna susila dan pelanggannya,mucikari, kelompok homoseks, biseks, dan waria. Semula diduga bahwa penyakit AIDS hannya merupakan penyakit yang meimpa kelompok laki-laki “homosiks” yang biasanya berhubungan seksual dengan sesama laki-laki, “biseks” yang biasanya behubungan seksual dangan wanita maupun sesama laki-laki. Sekarang diketahui bahwa AIDS bisa menjangkiti siapa saja melalui berbagai trnasfusi darah
2.      Penerima transfusi darah
3.      Bayi yang dilahirkan dari ibu penyidap HIV
4.      Pecandu nrkotika suntikan
5.      Pasangan dari penyidap HIV


E.     Bagaimana cara mencegah penularan HIV/AIDS
Menurut H. JH. Wartono, Abu Chanif, dkk, (1999. 12) cara mencegah penularan HIV/AIDS adalah :
1. Hindarkan hubungan seksual di luar nikah.
Usahakan hannua hubungan seks dengan satu orang pasangan seks, tidak hubungan seks dengan orang lain.
2. Ibu penyidap HIV, hendaknya jangan hamil, karena akan memindahkan HIV kepada janinnya.
3.Kelompok berperilaku resiko tinggi dianjurkan tidak menjadi donor darah.
4.Penggunaan jarum suntik dan alat tusuk lainnya harus dijamin sterilitasnya.
5.Orang yang sudah HIV (+) dan masih berhubungan seksual aktif gunakan kondom secara benar.
6.  Hindarka hubungan seksual bila sedang mengalami luka pada kelamin atau mulut dan hindarkan pula penggunaan alat-alat tertentu saat hubungan seksual yang memungkinkan timbulnya luka.
7. Jangan menggunakan pisau cukur, gunting kuku, atau sikat gigi milik orang lain karena alat-alat tersebut mungkin mengandung butir-butir darah penyidat HIV.
8.  Tingkatkan keimana dan ketaqwaan kepada tuhan Yang Maha Esa.

DAFTAR PUSTAKA

Menurut H. JH. Wartono, Abu Chanif, Dra. Siti maryanti, Yon subardiyo Bsc. 1999. AIDS/HIV. LEPIN: Jakarta


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Water Birth

Perawatan Payudara Pada Ibu Nifas

ABORSI