Sistem Reproduksi wanita, Konsepsi dan Pertumbuhan Janin
GENITALIA
EKSTERNAL
A.
Vulva Tampak dari luar (mulai dari mons
pubis sampai tepi perineum), terdiri dari mons pubis, labia mayora, labia
minora, clitoris, hymen, vestibulum, orificium urethrae externum,
kelenjar-kelenjar pada dinding vagina.
B. Mons pubis /
mons veneris Lapisan lemak di bagian anterior
symphisis os pubis.
Pada masa pubertas daerah ini mulai ditumbuhi rambut pubis.
Pada masa pubertas daerah ini mulai ditumbuhi rambut pubis.
C.
Labia mayora Lapisan lemak lanjutan mons pubis
ke arah bawah dan belakang, banyak mengandung pleksus vena.
Homolog embriologik dengan skrotum pada pria.
Ligamentum rotundum uteri berakhir pada batas atas labia mayora.
Di bagian bawah perineum, labia mayora menyatu (pada commisura posterior).
Homolog embriologik dengan skrotum pada pria.
Ligamentum rotundum uteri berakhir pada batas atas labia mayora.
Di bagian bawah perineum, labia mayora menyatu (pada commisura posterior).
D. Labia minora Lipatan jaringan tipis di balik labia mayora, tidak mempunyai
folikel rambut. Banyak terdapat pembuluh darah, otot polos dan ujung serabut
saraf.
E. Clitoris Terdiri dari caput/glans clitoridis yang terletak di bagian
superior vulva, dan corpus clitoridis yang tertanam di dalam dinding anterior
vagina.
Homolog embriologik dengan penis pada pria.
Terdapat juga reseptor androgen pada clitoris. Banyak pembuluh darah dan ujung serabut saraf, sangat sensitif.
Homolog embriologik dengan penis pada pria.
Terdapat juga reseptor androgen pada clitoris. Banyak pembuluh darah dan ujung serabut saraf, sangat sensitif.
F. Vestibulum Daerah dengan batas atas clitoris, batas bawah fourchet, batas
lateral labia minora. Berasal dari sinus urogenital.
Terdapat 6 lubang/orificium, yaitu orificium urethrae externum, introitus vaginae, ductus glandulae Bartholinii kanan-kiri dan duktus Skene kanan-kiri. Antara fourchet dan vagina terdapat fossa navicularis.
Terdapat 6 lubang/orificium, yaitu orificium urethrae externum, introitus vaginae, ductus glandulae Bartholinii kanan-kiri dan duktus Skene kanan-kiri. Antara fourchet dan vagina terdapat fossa navicularis.
G. Introitus /
orificium vagina Terletak di bagian bawah
vestibulum. Pada gadis (virgo) tertutup lapisan tipis bermukosa yaitu selaput
dara / hymen, utuh tanpa robekan.
Hymen normal terdapat lubang kecil untuk aliran darah menstruasi, dapat berbentuk bulan sabit, bulat, oval, cribiformis, septum atau fimbriae. Akibat coitus atau trauma lain, hymen dapat robek dan bentuk lubang menjadi tidak beraturan dengan robekan (misalnya berbentuk fimbriae). Bentuk himen postpartum disebut parous. Corrunculae myrtiformis adalah sisa2 selaput dara yang robek yang tampak pada wanita pernah melahirkan / para.
Hymen yang abnormal, misalnya primer tidak berlubang (hymen imperforata) menutup total lubang vagina, dapat menyebabkan darah menstruasi terkumpul di rongga genitalia interna.
Hymen normal terdapat lubang kecil untuk aliran darah menstruasi, dapat berbentuk bulan sabit, bulat, oval, cribiformis, septum atau fimbriae. Akibat coitus atau trauma lain, hymen dapat robek dan bentuk lubang menjadi tidak beraturan dengan robekan (misalnya berbentuk fimbriae). Bentuk himen postpartum disebut parous. Corrunculae myrtiformis adalah sisa2 selaput dara yang robek yang tampak pada wanita pernah melahirkan / para.
Hymen yang abnormal, misalnya primer tidak berlubang (hymen imperforata) menutup total lubang vagina, dapat menyebabkan darah menstruasi terkumpul di rongga genitalia interna.
H. Vagina, Rongga muskulomembranosa berbentuk tabung mulai dari tepi cervix
uteri di bagian kranial dorsal sampai ke vulva di bagian kaudal ventral. Daerah
di sekitar cervix disebut fornix, dibagi dalam 4 kuadran : fornix anterior,
fornix posterior, dan fornix lateral kanan dan kiri. Vagina memiliki dinding
ventral dan dinding dorsal yang elastis. Dilapisi epitel skuamosa berlapis,
berubah mengikuti siklus haid.
Fungsi vagina : untuk mengeluarkan ekskresi uterus pada haid, untuk jalan lahir dan untuk kopulasi (persetubuhan).
Bagian atas vagina terbentuk dari duktus Mulleri, bawah dari sinus urogenitalis. Batas dalam secara klinis yaitu fornices anterior, posterior dan lateralis di sekitar cervix uteri. Titik Grayenbergh (G-spot), merupakan titik daerah sensorik di sekitar 1/3 anterior dinding vagina, sangat sensitif terhadap stimulasi orgasmus vaginal.
Fungsi vagina : untuk mengeluarkan ekskresi uterus pada haid, untuk jalan lahir dan untuk kopulasi (persetubuhan).
Bagian atas vagina terbentuk dari duktus Mulleri, bawah dari sinus urogenitalis. Batas dalam secara klinis yaitu fornices anterior, posterior dan lateralis di sekitar cervix uteri. Titik Grayenbergh (G-spot), merupakan titik daerah sensorik di sekitar 1/3 anterior dinding vagina, sangat sensitif terhadap stimulasi orgasmus vaginal.
I.
Perineum, Daerah antara tepi bawah vulva
dengan tepi depan anus. Batas otot-otot diafragma pelvis (m.levator ani,
m.coccygeus) dan diafragma urogenitalis (m.perinealis transversus profunda,
m.constrictor urethra).
Perineal body adalah raphe median m.levator ani, antara anus dan vagina.
Perineum meregang pada persalinan, kadang perlu dipotong (episiotomi) untuk memperbesar jalan lahir dan mencegah ruptur.
Perineal body adalah raphe median m.levator ani, antara anus dan vagina.
Perineum meregang pada persalinan, kadang perlu dipotong (episiotomi) untuk memperbesar jalan lahir dan mencegah ruptur.
B. GENITALIA INTERNAL
A. Uterus Suatu organ muskular berbentuk seperti buah pir, dilapisi
peritoneum (serosa).
Selama kehamilan berfungsi sebagai tempat implatansi, retensi dan nutrisi konseptus.
Pada saat persalinan dengan adanya kontraksi dinding uterus dan pembukaan serviks uterus, isi konsepsi dikeluarkan.
Terdiri dari corpus, fundus, cornu, isthmus dan serviks uteri.
Selama kehamilan berfungsi sebagai tempat implatansi, retensi dan nutrisi konseptus.
Pada saat persalinan dengan adanya kontraksi dinding uterus dan pembukaan serviks uterus, isi konsepsi dikeluarkan.
Terdiri dari corpus, fundus, cornu, isthmus dan serviks uteri.
B. Serviks uteri Bagian terbawah uterus, terdiri dari pars vaginalis (berbatasan /
menembus dinding dalam vagina) dan pars supravaginalis. Terdiri dari 3 komponen
utama: otot polos, jalinan jaringan ikat (kolagen dan glikosamin) dan elastin.
Bagian luar di dalam rongga vagina yaitu portio cervicis uteri (dinding) dengan
lubang ostium uteri externum (luar, arah vagina) dilapisi epitel skuamokolumnar
mukosa serviks, dan ostium uteri internum (dalam, arah cavum). Sebelum
melahirkan (nullipara/primigravida) lubang ostium externum bulat kecil, setelah
pernah/riwayat melahirkan (primipara/ multigravida) berbentuk garis melintang.
Posisi serviks mengarah ke kaudal-posterior, setinggi spina ischiadica.
Kelenjar mukosa serviks menghasilkan lendir getah serviks yang mengandung
glikoprotein kaya karbohidrat (musin) dan larutan berbagai garam, peptida dan
air. Ketebalan mukosa dan viskositas lendir serviks dipengaruhi siklus haid.
C. Corpus Uteri Terdiri dari : paling luar lapisan serosa/peritoneum yang melekat
pada ligamentum latum uteri di intraabdomen, tengah lapisan muskular/miometrium
berupa otot polos tiga lapis (dari luar ke dalam arah serabut otot
longitudinal, anyaman dan sirkular), serta dalam lapisan endometrium yang
melapisi dinding cavum uteri, menebal dan runtuh sesuai siklus haid akibat
pengaruh hormon-hormon ovarium. Posisi corpus intraabdomen mendatar dengan
fleksi ke anterior, fundus uteri berada di atas vesica urinaria.
Proporsi ukuran corpus terhadap isthmus dan serviks uterus bervariasi selama pertumbuhan dan perkembangan wanita (gambar).
Proporsi ukuran corpus terhadap isthmus dan serviks uterus bervariasi selama pertumbuhan dan perkembangan wanita (gambar).
D. Ligamenta
penyangga uterus, Ligamentum latum uteri, ligamentum
rotundum uteri, ligamentum cardinale, ligamentum ovarii, ligamentum
sacrouterina propium, ligamentum infundibulopelvicum, ligamentum vesicouterina,
ligamentum rectouterina.
E. Vaskularisasi
uterus, Terutama dari arteri uterina cabang arteri hypogastrica/illiaca
interna, serta arteri ovarica cabang aorta abdominalis.
F. Salping /
Tuba Falopii, Embriologik uterus dan tuba berasal dari ductus Mulleri. Sepasang
tuba kiri-kanan, panjang 8-14 cm, berfungsi sebagai jalan transportasi ovum
dari ovarium sampai cavum uteri.
Dinding tuba terdiri tiga lapisan : serosa, muskular (longitudinal dan sirkular) serta mukosa dengan epitel bersilia.
Terdiri dari pars interstitialis, pars isthmica, pars ampularis, serta pars infundibulum dengan fimbria, dengan karakteristik silia dan ketebalan dinding yang berbeda-beda pada setiap bagiannya .
Dinding tuba terdiri tiga lapisan : serosa, muskular (longitudinal dan sirkular) serta mukosa dengan epitel bersilia.
Terdiri dari pars interstitialis, pars isthmica, pars ampularis, serta pars infundibulum dengan fimbria, dengan karakteristik silia dan ketebalan dinding yang berbeda-beda pada setiap bagiannya .
G. Pars isthmica
(proksimal/isthmus), Merupakan bagian dengan lumen
tersempit, terdapat sfingter uterotuba pengendali transfer gamet.
H. Pars
ampularis (medial/ampula), Tempat yang sering terjadi
fertilisasi adalah daerah ampula / infundibulum, dan pada hamil ektopik
(patologik) sering juga terjadi implantasi di dinding tuba bagian ini.
Pars infundibulum (distal)
Dilengkapi dengan fimbriae serta ostium tubae abdominale pada ujungnya, melekat dengan permukaan ovarium. Fimbriae berfungsi “menangkap” ovum yangkeluar saat ovulasi dari permukaan ovarium, dan membawanya ke dalam tuba.
Pars infundibulum (distal)
Dilengkapi dengan fimbriae serta ostium tubae abdominale pada ujungnya, melekat dengan permukaan ovarium. Fimbriae berfungsi “menangkap” ovum yangkeluar saat ovulasi dari permukaan ovarium, dan membawanya ke dalam tuba.
I.
MesosalpingJaringan ikat penyangga tuba (seperti halnya
mesenterium pada usus).
J.
Ovarium, Organ endokrin berbentuk oval,
terletak di dalam rongga peritoneum, sepasang kiri-kanan. Dilapisi mesovarium,
sebagai jaringan ikat dan jalan pembuluh darah dan saraf. Terdiri dari korteks
dan medula.
Ovarium berfungsi dalam pembentukan dan pematangan folikel menjadi ovum (dari sel epitel germinal primordial di lapisan terluar epital ovarium di korteks), ovulasi (pengeluaran ovum), sintesis dan sekresi hormon-hormon steroid (estrogen oleh teka interna folikel, progesteron oleh korpus luteum pascaovulasi). Berhubungan dengan pars infundibulum tuba Falopii melalui perlekatan fimbriae.
Ovarium berfungsi dalam pembentukan dan pematangan folikel menjadi ovum (dari sel epitel germinal primordial di lapisan terluar epital ovarium di korteks), ovulasi (pengeluaran ovum), sintesis dan sekresi hormon-hormon steroid (estrogen oleh teka interna folikel, progesteron oleh korpus luteum pascaovulasi). Berhubungan dengan pars infundibulum tuba Falopii melalui perlekatan fimbriae.
Konsepsi
1. Pengertian Konsepsi
Konsepsi
disebut juga dengan fertilisasi atau pembuahan. Pengertian konsepsi adalah
peristiwa bertemunya sel telur (ovum) dengan sel sperma.
Pembuahan atau konsepsi
merupakan awal dari kehamilan , dimana satu sel telur dibuahi oleh satu sperma.
Ovulasi (Pelepasan sel telur) adalah merupakan bagian dari siklus menstruasi
normal, yang terjadi sekitar 14 hari sebelum menstruasi . Sel telur yang
dilepaskan bergerak ke ujung tuba fallopi (saluran telur) yang berbentuk corong
, yang merupakan tempat terjadinya pembuahan. Jika tidak terjadi pembuahan ,
sel telur akan mengalami kemunduran
(degenerasi) dan dibuang melalui vagina bersamaan dengan darah menstruasi.
Jika terjadi pembuahan maka sel telur yang telah dibuahi oleh sperma ini akan
mengalami serangkaian pembelahan dan tumbuh menjadi embrio (bakal janin).
2. Persiapan Ovum Untuk Konsepsi
Proses
penghasil telur terjadi di dalam ovarium, khususnya folikel ovarium. Setiap
bulan 1 ovum matang menjadi matur dengan sebuah penjamu yang mengelilingi sel
pendukung.
Saat ovulasi , ovum
keluuar dari folikel ovarium yang pecah karena kadar estrogen yang tinggi
mengakibatkan meningkatnya gerakan silia tuba tersebut untuk dapat menangkap
ovum dan menggerakkannya sepanjang tuba , menuju rongga rahim (kavum uteri).
Ada 2 lapisan pelindung
yang mengelilingi ovum yaitu lapisan pertama berupa membran tebal tidak
berbentuk yang disebut zona pellusida, lingkaran luar disebut corona radiata
yang terdiri dari sel – sel oval yang disatukan oleh asam hialuronidase.
Ovum dianggap subur selama
24 jam setelah ovulasi. Apabila tidak difertilisasi oleh sperma ovum akan
berdegenerasi dan direabsorbsi.
3. Persiapan Sperma untuk konsepsi
Ejakulasi
pada hubungan seksual dalam kondisi normal mengakibatkan pengeluaran semen yang
mengandung 200 – 500 juta sperma ke dalam vagina. Sperma bergerak den gan
gerakan flagel pada ekornya. Beberapa sperma dapat mencapai tempat fertilisasi
dalam lima menit tetapi rata – rata waktu yang dibutuhkan ialah 4 – 6 jam.
Sperma akan tetapa hidup
dalam sistem reproduksi wanita selama 2 – 3 hari. Kebanyakan sperma akan hilang
divagina di dalam lendir serviks, diendometrium atau sperma memasuki saluran
yang tidak memiliki ovum. Sewaktu sperma berjalan melalui tuba uterine , enzim
– enzim yang dihasilkan disana akan membantu kapasitas sperma.
Kapasitas adalah perubahan
fisiologis yang membuat lapisan pelindung lepas dari kepala sperma (akrosom)
sehingga terbentuk lubang kecil di akrosom yang memungkinkan enzim seperti
hialuronidase keluar.
Enzim hialuronidase
dibutuhkan agar sperma dapat menembus lapisan pelindung ovum (corona radiata)
sebelum fertilisasi.
4. Proses fertilisasi
Fertilisasi berlangsung diampulla tuba.
Apabila sebuah sperma
berhasil menembus membran yang mengelilingi ovum, baik sperma maupun ovum akan
berada dalam membran dan membran tidak lagi dapat ditembus olehy sperma lain
yang diseb ut reaksi zona.
Pembelahan meosis kedua oosit selesai dan
nucleus ovum menjadi pronukleus ovum, kemudian kepala sperma membesar dan
menjadi pronukleus pria sedangkan ekornya berdegenerasi.
Nucleus akan menyatu dan
kromosom bergabung sehingga dicapai jumlah yang diploid (46) dengan demikian
konsepsi berlangsung maka terbentuklah
zigot (ovum) dibuahi sperma/sel pertama individu baru.
Replikasi sel mitosis yang disebut pembelahan
dimulai saat zigot berjalan sepanjang tuba uterine menuju uterus , perjalanan
membutuhkan waktu 3-4 hari karena telur yang difertilisasi membelah dengan
sangat cepat sedangkan ukurannya tidak bertambah kemudian terbentuk sel – sel
kecil yang dinamakan blastomer yang terbentuk pada tiap pembelahan.
Morula terdiri atas 16 sel
, berupa bola sel padat yang dihasilkan selama dalam 3 hari. Morula masih
dikelilingi oleh lapisan pelindung zona pellusida.
1 sel ,2 sel , 4 sel sampai 16 Sel Morula
Perkembangan selanjutnya terjadi sewaktu
morula mengapung bebas didalam uterus sehingga cairan masuk ke dalam zona
pellusida dan menyusup ke dalam ruang interseluler di antara blastomer
selanjutnya terbentuk ruang di dalam masa sel karena ruangan interseluler itu
menyatu dan terbentuklah struktur yang disebut blastosit.
Pembentukan blastosit menandai diferensiasi
utama pertama embrio.
Masa sel padat sel bagian dalam berkembang
menjadi embrio dan membran embrio disebut amnion.
Lapisan sel luar yang
mengelilingi rongga disebut trofoblas akan berkembang menjadi membran embrio
lain yaitu korion, bagian embrionik plasenta.
5. Nidasi / Implantasi
Implantasi adalah penempelan
blastosis ke dinding rahim , yaitu pada tempatnya tertanam.
Zona pellusida
berdegenerasi dan trofoblas melekatkan dirinya pada endometrium rahim biasanya pada daerah fundus anterior atau
posterior . antara 7 – 10 hari setelah konsepsi trofoblas mensekresi enzim yang
membantunya membenamkan diri ke dalam endometrium sampai seluruh bagian
blastosis tertutup , proses ini dikenal sebagai nidasi. Pembuluh darah
endometrium pecah dan sebagian wanita akan mengalami pendarahan ringan akibat
nidasi (bercak darah).
6. Plasentani
Setelah implantasi
endometrium disebut desidua. Desidua terdiri atas desidua basalis, desidua
kapsularis, dan desidua vera.
Desidua basalis adalah
bagian yang langsung berada di bawah blastosit tempat villi korion mengetuk
pembuluh darah disebut juga sebagai tempat plasentasi atau terletak antara
hasil konsepsi dan dinding rahim.
Desidua Kapsularis adalah
bagian yang menutupi blastosis atau meliputi hasilm konsepsi ke arah rongga
rahim, lama – kelamaan bersatu dengan desidua vera.
Desidua vera meliputi lapisan dalam dinding
rahim lainnya atau bagian yang melapisi sisa uterus.
B. Kehamilan
1. Defenisi Kehamilan
Kehamilan adalah suatu
keadaan dimana janin dikandung di dalam tubuh wanita, yang sebelumnya di awali
dengan proses pembuahan dan kemudian akan diakhiri dengan proses persalinan.
Kehamilan adalah dimulai
dari hasil konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya hamil normal adalah 280 hari
(40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari HPHT (Saifuddin, 2008).
2. Pertumbuhan dan Perkembangan Hasil Konsepsi
Setelah
terjadi pembuahan akibat bersatunya sel telur dengan sel sperma , kemudian
diikuti oleh beberapa proses, pembelahan, dan selanjutnya hasil konsepsi
melakukan nidasi atau implantasi, maka selanjutnya hasil konsepsi mengalami
pertumbuhan dan perkembangan antara lain :
Pertumbuhan dan
perkembangan embrio
Minggu ke o
Sperma membuahi ovum
kemudian hasil konsepsi membagi menjadi dua, empat, delapan sampai 16 setelah
menjadi morula masuk untuk menempel/berimplantasi kurang lebih 11 hari setelah
konsepsi.
Minggu ke 4 / bulan ke 1
Dari embrio, bagian tubuh
pertama muncul adalah tulang belakang, otak dan saraf, jantung sirkulasi darah
dan pencernaan terbentuk.
Minggu ke 8 / bulan ke 2
Perkembangan embrio lebih
cepat, jantung mulai memompa darah.
Minggu ke 12 / bulan ke 3
Embrio berubah menjadi
janin, Denyut Jantung Dapat dilihat dengan pemeriksaan USG, berbentuk manusia,
gerakan pertama dimulai , jenis kelamin sudah bisa ditentukan, ginjal sudah
memproduksi urine.
Minggu ke 16 Bulan ke 4
System musculosceletal
matang, sistem saraf terkontrol , pembuluh darah berkembang cepat, DJJ
terdengar lewat doppler, pancreas memproduksi insulin.
Minggu ke 20 / Bulan ke 5
Verniks melindungi tubuh ,
lanugo menutupi tubuh , janin membuat
jadwal untuk tidur , menelan dan menendang.
Minggu ke 24 / bulan ke 6
:
Kerangka berkembang cepat
, perkembangan pernafasan di mulai.
Minggu ke 28 / bulan ke 7
Janin bernafas, menelan
dan mengatur suhu, surfaktan mulai terbentuk di paru – paru, mata mulai buka
dan tutup, bentuk janin 2/3 bentuk saat lahir.
Minggu
ke 32 / bulan ke 8
Lemak cokelat berkembang
dibawah kulit , mulai simpan zat besi, kalsium dan fosfor.
Minggu ke 38 / bulan ke 9
Seluruh uterus digunakan
bayi sehingga tidak bisa bergerak banyak , antibody ibu ditransfer ke bayi
untuk mencapai kekebalan untuk 6 bulan pertama sampai kekebalan tubuh bayi
bekerja sendiri.
3. Menentukan Usia Kehamilan
Secara konvensional ,
kehamilan dihitung dalam minggu , dimulai dari hari pertama menstruasi
terakhir. Ovulasi biasanya terjadi 2 minggu sesudah menstruasi dan pembuahan
biasanya terjadi segera setelah ovulasi , karena itu secara kasar usia embrio
adalah 2 minggu lebih muda daripada jumlah minggu yang secara tradisional
dipakai untuk menyatakan usia kehamilan. Dengan kata lain , seorang wanita yang
hamil 4 minggu sedang mengandung embrio yang berumur 2 minggu.
Jika menstruasinya tidak
teratur , maka perbedaan yang pasti bisa lebih atau kurang dari 2 minggu. Untuk
praktisnya jika seorang wanita menstruasinya terlambat 2 minggu dikatakan telah
hamil 6 minggu.
Kehamilan berlangsung rata
– rata selama 266 hari (38 minggu) dari masa pembuahan atau 280 hari (40
minggu) dari hari pertama menstruasi.
Untuk menentukan tanggal
perkiraan persalinan bisa dilakukan perhitungan berikut :
Tanggal menstruasi
terakhir ditambah 7
Bulan menstruasi terakhir
dikurangi 3
Tahun menstruasi terakhir
ditambah 1
Hanya 10 % wanita hamil
melahirkan tepat pada tanggal perkiraan persalinan , 50% melahirkan dalam waktu
1 miggu dan hampir 90% yang melahirkan dalam waktu 2 minggu sebelum atau
sesudah tanggal perkiraan persalinan. Persalinan dalam waktu 2 minggu sebelum
maupun sesudah perkiraan persalinan masih dianggap normal.
Kehamilan terbagi menjadi
periode 3 bulanan , yang disebut sebagai :
Trimester pertama (Minggu
1 – 12)
Trimester kedua (minggu 13 - 24)
Trimester ketiga (minggu
25 - persalinan)
4. Mendeteksi Kehamilan
Jika seorang wanita yang
biasanya mengalami menstruasi yang teratur mengalami keterlambatan 1 minggu
atau lebih, mungkin dia hamil. Pada awal kehamilan wanita hamil bisa mengalami
pembengkakan payudara dan mual, kadang disertai muntah. Pembengkakan payudara
terjadi akibat bbertambahnya kadar hormon wanita (tertuma estrogen dan juga
progesteron). Mual dan muntah terjadi akibat estrogen dan HCG (Human Chorionic
Gonadotropin). Kedua hormon ini membantu memelihara kehamilan dan mulai
dihasilkan oleh plasenta pada sekitar 10 hari setelah pembuahan. Pada awal
kehamilan banyak wanita yang merasa sangat lelah dan beberapa wanita mengalami
perut kembung. Jika seorang wanita hamil , serviksnya lebih lunak dan rahim
juga lebih lunak dan membesar. Biasanya vagina dan serviks menjadi kebiruan
sampai ungu, karen pembuluhnya terisi darah.
Peruabahan – perubahan ini
terlihat pada pemeriksaan panggul Biasanya untuk menentukan kehamilan dilakukan
tes kehamilan pada air kemih , bisa dengan segera dan mudah mendeteksi kadar
HCG melalui air kemih.
Cara lain untuk mendeteksi
kehamilan :
1. Mendengarkan Denyut Jantung Janin
2. Merasakan Pergerakan Janin
3. Memeriksa rahim dengan USG
5. PERUBAHAN FISIK SELAMA
KEHAMILAN
Kehamilan menyebabkan
banyak perubahan pada tubuh, kebanyakan perubahan ini akan menghilang setelah
persalinan.
• Jantung dan pembuluh darah.
Selama kehamilan, jumlah
darah yang dipompa oleh jantung setiap menitnya (cardiac output, curah jantung)
meningkat sampai 30-50%. Peningkatan ini mulai terjadi pada kehamilan 6 minggu
dan mencapai puncaknya pada kehamilan 16-28 minggu. Karena curah jantung
meningkat, maka denyut jantung pada saat istirahat juga meningka (dalam keadaan
normal 70 kali/menit menjadi 80-90
kali/menit). Setelah mencapai kehamilan 30 minggu, curah jantung agak
menurun karena rahim yang membesar menekanvena yang membawa darh dari tungkai
ke jantung. Selama persalinan, curah jantung meningkat sebesar 30%, Setelah
persalinan curah jantung menurun sampai 15-25% diatas batas kehamilan, lalu
secara perlahan kembali ke batas kehamilan.
Peningkatan curah jantung
selama kehamilan kemungkinan terjadi karena adanya perubahan dalam aliran darah
ke rahim. Karena janin terus tumbuh, maka darah lebih banyak dikirim ke rahim
ibu.
Pada akhir kehamilan, rahim menerima seperlima
dari seluruh darah ibu.Ketika melakukan aktivitas/olah raga, maka curah
jantung, denyut jantung dan laju pernafasan pada wanita hamil lebih tinggi
dibandingkan dengan wanita yang tidak sedang hamil.
• Ginjal
Selama kehamilan, ginjal
bekerja lebih berat. Ginjal menyaring darah yang volumenya meningkat (sampai
30-50% atau lebih), yang puncaknya terjadi pada kehamilan 16-24 minggu sampai
sesaat sebelum persalinan (pada saat ini aliran darah ke ginjal berkurang
akibat penekanan rahim yang membesar). Dalam keadaan normal, aktivitas ginjal
meningkat ketika berbaring dan menurun ketika berdiri. Keadaan ini semakin
menguat pada saat kehamilan, karena itu wanita hamil sering merasa ingin
berkemih ketika mereka mencoba untuk berbaring/tidur. Pada akhir kehamilan,
peningkatan aktivitas ginjal yang lebih besar terjadi pada wanita hamil yang
tidur miring. Tidur miring mengurangi tekanan dari rahim pada vena yang membawa
darah dari tungkai sehingga terjadi perbaikan aliran darah yang selanjutnya
akan meningkatkan aktivitas ginjal dan curah jantung.
• Paru-paru
Ruang yang diperlukan oleh
rahim yang membesar dan meningkatnya pembentukan hormon progesterone
menyebabkan paru-paru berfungsi lain dari biasanya. Wanita hamil bernafas lebih
cepat dan lebih dalam karena memerlukan lebih banyak oksigen untuk dirinya
danuntuk janin.
Lingkar dada wanita hamil
agak membesar.Lapisan saluran pernafasan menerima lebih banyak darah dan
menjadi agak tersumbat oleh penumpukan darah (kongesti). Kadang hidung dan
tenggorokan mengalami penyumbatan parsial akibat kongesti ini. Tekanan dan kualitas
suara wanita hamil agak berubah.
• Sistem pencernaan
Rahim yang semakin
membesar akan menekan rektum dan usus bagian bawah sehingga terjadi sembelit
(konstipasi). Sembelit semakin berat karena gerakan otot di dalam usus
diperlambat oleh tingginya kadar progesteron. Wanita hamil sering mengalami
heartburn (rasa panas di dada) dan sendawa, yang kemungkinan terjadi karena
makanan lebih lama berada di dalam lambung dan karena relaksasi sfingter di
kerongkongan bagian bawah yang memungkinkan isi lambung mengalir kembali ke
kerongkongan. Ulkus gastrikum jarang ditemukan pada wanita hamil dan jika
sebelumnya menderita ulkus gastrikum biasanya akan membaik karena asam lambung
yang dihasilkan lebih sedikit.
• Kulit
Topeng kehamilan (melasma)
adalah bintik-bintik pigmen kecoklatan yang tampak di kulit kening dan pipi.
Peningkatan pigmentasi juga terjadi di sekeliling puting susu. Sedangkan di
perut bawah bagian tengah biasanya tampak garis gelap. Spider angioma (pembuluh
darah kecil yang memberi gambaran seperti laba-laba) bisa muncul di kulit,
biasanya di atas pinggang. Sedangkan pelebaran pembuluh darah kecil yang
berdinding tipis seringkali tampak di tungkai bawah.
• Hormon
Kehamilan mempengaruhi
hampir semua hormon di dalam tubuh. Plasenta menghasilkan sejumlah hormon untuk
membantu tubuh dalam mempertahankan kehamilan. Hormon utama yang dihasilkan
oleh plasenta adalah HCG, yang berperan mencegah ovulasi dan merangsang
pembentukan estrogen serta progesteron oleh ovarium untuk mempertahankan
kehamilan.
Plasenta juga menghasilkan
hormon yan gmenyebabkan kelenjar tiroid menjadi lebih aktif. Kelenjar tiroid
yang lebih aktif menyebabkan denyut jantung yang cepat, jantung berdebar-debar
(palpitasi), keringat berlebihan dan perubahan suasana hati; selain itu juga
bisa terjadi pembesaran kelenjar tiroid. Tetapihipertiroidisme (overaktivitas
kelenjar tiroid) hanya terjadi pada kurang dari 1% kehamilan. Plasenta juga
menghasilkan melanocyte-stimulating hormone yang menyebabkan kulit berwarna
lebih gelap dan hormon yang menyebabkan peningkatan kadar hormon adrenal di
dalam darah.
Peningkatan kadar hormon
in kemungkinan menyebabkan tanda peregangan berwarna pingk pada kulit perut.
Selama kehamilan diperlukan lebih banyak insulin yang dihasilkan oleh pankreas.
Karena itu penderita diabetesyang sedang hamil bisa mengalami gejala diabetes
yang lebih buruk.
6.PERAWATAN SELAMA
KEHAMILAN
Pemeriksaan pada usia
kehamilan mencapai 6 dan 8 minggu sangat penting untuk memperkirakan umur
kehamilan dan tanggal perkiraan persalinan. Pemeriksaan fisik yang pertama kali
dilakukan biasanya meliputi berat badan, tinggi badan dan tekanan darah.
Kemudian dilakukan pemeriksaan leher, kelenjar tiroid, payudara, perut, lengan
dan tungkai. Dengan bantuan stetoskop, dilakukan pemeriksaan terhadap jantung
dan paru-paru; sedangkan pemeriksaan bagian belakang mata dilakukan dengan
bantuanoftalmoskop. Juga dilakukan pemeriksaan panggul dan rektum guna
mengetahui ukuran danposisi rahim dan kelaian pada panggul. Dilakukan
pemeriksaan darah lengkap, pemeriksaan darah untuk sifilis,hepatitis, gonore,
infeksi klamidia dan penyakit menular seksual lainnya.
Selama kehamilan,
kebutuhan tubuh akan zat besi meningkat guna memenuhi kebutuhan ibu dan janin.
Biasanyadiberikan tambahan zat besi. Pemberian zat besi bisa menyebabkan
gangguan lambung yang ringan dan sembelit.
Mual dan muntah bisa dikurangi dengan
merubah pola makan, yaitu:
- Minum dan makan dalam
porsi kecil tetapi sering
- Makan sebelum lapar
- Makanan lunak.
C. Melahirkan
Tanda – Tanda Persalinan:
Merasakan nyeri pada
punggung, sakit perut atau kram selayaknya masa pramenstruasi.
Sulit untuk tidur.
Frekuensi buang air kecil
meningkat. Beberapa pekan atau jam sebelum persalinan, bayi akan turun ke
tulang panggul Anda. Kondisi ini membuat rahim bersandar lebih sering pada
kandung kemih sehingga frekuensi buang air kecil menjadi makin meningkat
dibandingkan biasanya.
Keluar lendir kental
bercampur darah dari vagina. Selama hamil, serviks Anda ditutupi oleh lendir yang
kental. Namun ketika mendekati persalinan, serviks Anda akan membesar dan
membuat jalan lendir itu keluar melalui vagina. Warnanya bisa bening, merah
muda, atau sedikit berdarah. Namun lendir bercampur darah tidak selalu menjadi
tanda awal bahwa Anda akan melahirkan. Lendir ini bisa keluar juga ketika Anda
berhubungan seks pada saat sedang hamil atau melakukan pemeriksaan vagina.
Merasakan kontraksi palsu. Kontraksi ini biasa
disebut Braxton Hicks atau terjadi pengencangan perut yang datang dan pergi. Namun
pengencangannya tidak sekuat kontraksi sungguhan ketika melahirkan. Biasanya
kontraksi ini berlangsung 30 hingga 120 detik. Berbeda dengan kontraksi sungguhan,
kontraksi Braxton Hicks dapat hilang ketika Anda berpindah posisi atau relaks.
Kontraksi ini akan Anda rasakan sebelum mengalami kontraksi sungguhan.
Perbedaan lain kontraksi ini dengan kontraksi sungguhan, yaitu kontraksi
Braxton Hicks hanya terasa di daerah perut atau panggul, sementara kontraksi
sungguhan biasanya terasa di bagian bawah punggung kemudian berpindah ke bagian
depan perut.
Perubahan pada serviks. Jaringan pada serviks
Anda akan melunak atau menjadi elastis. Jika Anda sudah pernah melahirkan,
serviks Anda akan lebih mudah membesar sekitar satu atau dua sentimeter sebelum
persalinan dimulai. Namun jika Anda baru pertama kali mengalami masa-masa ini,
pembukaan serviks sebesar satu sentimeter tidak bisa menjadi jaminan Anda akan
segera melahirkan.
Air ketuban pecah. Tanda melahirkan paling
umum yang diketahui oleh kebanyakan orang adalah pecahnya air ketuban.
Kebanyakan wanita lebih dulu merasakan kontraksi sebelum air ketuban pecah,
tapi ada juga yang mengawalinya dengan pecahnya ketuban. Ketika hal ini
terjadi, biasanya persalinan akan menyusul dengan segera. Namun bahayanya, jika
air ketuban sudah pecah, tapi Anda tidak juga mengalami kontraksi, maka bayi
Anda akan lebih mudah terserang infeksi. Hal itu dikarenakan cairan yang selalu
melindungi bayi dari kuman selama berada di kandungan ini telah habis. Jika hal
ini terjadi, proses induksi akan dilakukan untuk keselamatan bayi Anda. Jika
Anda sudah mengalami pecah ketuban, bergegaslah ke rumah sakit. Biasanya
persalinan akan terjadi sekitar 24 jam setelah ketuban pecah.
Sementara dari segi
emosional, Anda bisa merasa mudah marah atau moody selayaknya masa-masa
pramenstruasi.
Mendekati Masa Persalinan
Umumnya proses melahirkan terjadi
pada usia hamil 9 bulan atau 40 minggu. Pada usia tersebut fisik bayi telah
siap untuk menjalani kehidupan di luar rahim Anda. Namun tidak semua wanita
melahirkan pada kisaran waktu tersebut.
PERTUMBUHAN JANIN
Perkembangan janin
Perkembangan janin dimulai sejak fase konsepsi yaitu pertemuan inti ovum
dengan inti spermatozoa.saat ejakulasi, kurang lebih berisi 3 cc sperma
dikeluarkan dari organ reproduksi pria yg kurang lebih berisi 300 juta sperma.
Setelah masuk ke organ genetalia internal wanita, sperma akan menghadapi
beberapa rintangan antara lain : lender vagina yg bersifat vagina yg bersifat
asam, lendir servis yg kental, panjangnya uterus, serta sillia yg ada di tube
fallopi. Untuk bias menghadapui rintangan tsb , maka sperma harus mempunyai
akrosom dan melewati proses kapasitasi. Sedangkan, ovum akan dikeluarkan
melalui ovarium sebanyak satu setiap bulan, ditangkap oleh fimbriae dan
berjalan menuju tuba fallop. Tempat bertemunya ovum dan sperma paling sering adalah
ampula tube. Sebelum keduannya bertemu, maka akan terjadi tiga fase yaitu sbb.
Tahap
penembusan korona radiate
Dari 200-300 juta hanya 300-500 yg sampai ke tube
fallopi yg bias menembus korona radiate karena sudah mengalami proses
kapasitasi.
Penembusan zona pellusida
Zona pellusida adalah sebuah perisai glikoprotein di
sekeliling ovum yg mempermudah dan mempertahankan pengikat sperma dan menginduksi reaksi akrosom. Spermatozoa
lain ternyata bisa menempel di zona pellusida, tetapi hanya satu yg bisa
menembus oosit.
Tahap penyatuan oosit dan membran sel sperma
Setelah
menyatu maka akan dihasilkan zigot
yg mempunyai kromosom diploid ( 44 autosom dan 2 gonosom ) dan terbentuk
jenis kelamin baru ( XX untuk wanita dan XY untuk laki-laki)
Pembelahan
Setelah itu zigot akan membelah menjadi tingkat 2 sel ( 30 jam ),4 sel,8 sel,sampai
dengan 16 sel disebut blastomer (3 hari ) dan membentuk sebuah gumpalan
bersusun longgar. Setelah 3 hari sel-sel tersebut akan membelah membentuk buah arbei dari 16
sel disebut morula (4 hari). Saat morula memasuki rongga rahin , cairan mulai
menembus zona pellusida masuk kedalam ruang antar sel yang ada di massa sel
dalam. Berangsur-angsur ruang antar sel menyatu dan akhirnya terbentuklah
sebuah rongga atau blastokel sehingga disebut Blastokista. Sel yang bagian
dalam disebut embrioblas dan sel diluar disebut trofoblas.Zona pellusida
akhirnya menghilang sehingga trofoblast bisa memasuki dinding Rahim ( endometrium
) dan siap berimplentasi.
Nidasi/Implantasi
Nidasi atau implantasi adalah penanaman sel telur
yang sudah dibuahi (pada stadium blastokista ) ke dalam dinding uterus pada
awal kehamilan. Biasanya terjadi pada pars superior korpus uteri bagian
anterior atau posterior. Pada saat implentasi, selaput lendir Rahim sedang berada
pada fase sekretorik (2-3 hari setelah ovulasi ).
Proses Nidasi :
Blastoksista tingkat lanjut diselubungi oleh suatu
simpati disebut trofoblas yg mampu menghancurkan dan mencairkan jaringan.
Ketika blastokista mencapai rongga Rahim, jaringa endometrium berada dalam
massa sekresi. Jaringan endometrium ini banyak mengandung sel-sel desidua yaitu
sel-sel besar yg banyak mengandung glikogen, serta mudah dihancurkan oleh
trofoblas. Blastula kedalam desidua, menyebabkan luka kecil yg kemudian sembuh
dan menutup lagi.
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN HASIL KONSEPSI
1. Masa
pre-embrionik
Berlangsung selama 2 minggu setelah terjadinya
fertilisasi. Terjadi proses pembelahan sampai dengan nidasi. Kemudian bagian inner-cell
mass akan membentuk 3 lapisan utama yaitu Ektoderm, melapisi cavitas amniotica,
yang merupakan lapisan sel tunggal yang bertanggung jawab atas pertumbuhan
kulit,rambut,kuku,jaringan saraf,alat indera,kelenjar ludah,cavitas nasi,bagian
bawah canalis analis,traktus genetalis, glandula mamae ; Endoderm, melapisi saccus vitellius dan
berkembang membentuk traktus
digestivus,hepar,pancreas,laring,trakea,paru,vesika urinaria,dan uretra; serta
mesoderm, lapisan jaringan selain ectoderm dan endoderm yang berasal dari
inner-cell mass, terletak di sekitar cakram emrio, menghasilkan sistim
sirkulasi dan limfatik,tulang,otot,ginjal,ureter,organ genetalia, dan jaringan
subcutan.
2. Massa
embrionik
Berlangsung sejak 2-8 minggu.sistim utama di dalam
tubuh telah ada dalam bentuk rudimenter ( mengecil, menciut, dan menghilang ).
Jantung menonjol dari tubuh dan mulai berdenyut. Sering kali disebut massa
organogenesis atau massa pembentukan organ. Sebagai akibat pembentukan organ,
maka ciri-ciri utama bentuk tubuh mulai jelas.
a. Lapisan mudigah ectoderm berfungsi membentuk
organ dan struktur tubuh yang memelihara hubungan dengan dunia luar yaitu
susunan saraf pusat,sistim saraf tepi,epitel sensori telinga,hidung,dan
mata,kulit termaksud rambut dan kuku,kelenjar hipofisis,kelenjar mamae,kelenjar
keringat, dan email gigi.
b. Lapisan mesoderm,terutama mesoderm para aksial
yang membentuk somity dimana somit tsb membentuk miotom ( jaringan otot )
skleretom(tulang rawan dan hidung), dan dermatotom ( jaringan subkutan kulit).
Nadi ,pembuluh balik,pembulih getah bening,serta semua sel darah dan sel getah
bening .
c. Lapisan endoderm menghasilkan lapisan epitel
saluran pencernaan ,saluran pernapasan ,kandung kemih,membentuk perenkim
tiroid, kelenjar paratiroid,hati dan kelenjar pancreas,serta kavum timpani dan
tuba eustachius.
Pertumbuhan fisik janin trimester 1
Minggu 1
Disebut sebagai masa germinal. Karakteristik utama
masa germinal ini adalah pembelahan sel. Sejak pembuahan / fertilisasi ovum
oleh sperma, zigot yang terbentuk membelah diri sampai fase morula - blastula.
Menjelang akhir minggu pertama terjadi implantasi di endometrium kavum uteri.
Minggu 2
Terjadi diferensiasi massa selular embrio menjadi
dua lapis (stadium bilaminer). Kedua lapisan itu ialah lempeng epiblas (akan
menjadi ektoderm) dan hipoblas (akan menjadi endoderm).
Akhir stadium bilaminer ditandai munculnya alur
primitif / alur sederhana (primitive streak).
Minggu 3
Terjadi pembentukan tiga lapis / lempeng yaitu
ektoderm dan endoderm dengan penyusupan lapisan mesoderm di antaranya, diawali
dari daerah primitive streak. Embrio disebut berada dalam stadium tiga lapis
(stadium trilaminer). Dari perkembangan primitive streak terbentuk lempeng
saraf (neural plate) dan menjadi lipatan saraf (neural fold) di bagian kranial.
Struktur ini kemudian berkembang menjadi alur saraf (neural groove) dan
nantinya akan menjadi tabung saraf (neural tube).
Minggu 4
Pada akhir minggu ke-3 / awal minggu ke-4, mulai
terbentuk ruas-ruas badan (somit) sebagai karakteristik pertumbuhan periode
ini. Embrio memproduksi hormon kehamilan (Chorionic Gonadotropin - HCG),
sehingga apabila Anda melakukan test kehamilan, hasilnya positif.
Minggu ke-5 :
Terbentuk 3 lapisan yaitu ectoderm, mesoderm dan
endoderm. Ectoderm adalah lapisan yang paling atas yang akan membentuk system
saraf pada janin tersebut yang seterusnya membentuk otak, tulang belakang,
kulit serta rambut. Lapisan Mesoderm berada pada lapisan tengah yang akan
membentuk organ jantung, buah pinggang, tulang dan organ reproduktif. Lapisan
Endoderm yaitu lapisan paling dalam yang akan membentuk usus, hati, pankreas
dan pundi kencing.
Minggu ke
enam
Ukuran embrio rata-rata 2-4 mm yang diukur dari
puncak kepala hingga bokong. Tuba saraf sepanjang punggung bayi telah menutup.
Meski Anda belum bisa mendengar, jantung bayi mulai berdetak pada minggu ini.
Sistem pencernaan dan pernafasan mulai dibentuk, pucuk-pucuk kecil yang akan
berkembang menjadi lengan kaki pun mulai tampak
Minggu ke-7
Akhir minggu ketujuh, panjangnya sekitar 5-13 mm dan
beratnya 0,8 gram, kira-kira sebesar biji kacang hijau. Pucuk lengan mulai
membelah menjadi bagian bahu dan tangan yang mungil. Jantung telah dibagi
menjadi bilik kanan dan bilik kiri, begitu pula dengan saluran udara yang
terdapat di dalam paru-paru
Minggu ke 8
Panjang kira-kira 14-20 mm. Banyak perubahan yang
terjadi pada bayi Anda. Jika Anda bisa melihat , ujung hidung dan kelopak mata
mulai berkembang, begitu pula telinga. Brochi, saluran yang menghubungkan
paru-paru dengan tenggorokan, mulai bercabang. Lengan semakin membesar dan ia
memiliki siku. Semua ini terjadi hanya dalam 6 minggu setelah pembuahan. Bayi
sudah mulai terbentuk diantaranya pembentukan lubang hidung, bibir, mulut serta
lidah. Matanya juga sudah kelihatan berada dibawah membran kulit yang tipis.
Anggota tangan serta kaki juga terbentuk walaupun belum sempurna
Minggu ke-9 :
Telinga bagian luar mulai terbentuk, kaki dan tangan
terus berkembang berikut jari kaki dan tangan mulai tampak. Ia mulai bergerak
walaupun Anda tak merasakannya. Dengan Doppler, Anda bisa mendengar detak
jantungnya. Minggu ini, panjangnya sekitar 22-30 mm dan beratnya sekitar 4
gram.
Minggu ke-10 :
Semua organ penting yang telah terbentuk mulai
bekerjasama. Pertumbuhan otak meningkat dengan cepat, hampir 250.000 sel saraf
baru diproduksi setiap menit. Ia mulai tampak seperti manusia kecil dengan
panjang 32-43 mm dan berat 7 gram.
Minggu
ke-11 :
Panjang tubuhnya mencapai sekitar 6,5 cm. Baik
rambut, kuku jari tangan dan kakinya mulai tumbuh. Sesekali di usia ini janin
sudah menguap. Gerakan demi gerakan kaki dan tangan, termasuk gerakan
menggeliat, meluruskan tubuh dan menundukkan kepala, sudah bisa dirasakan ibu. Bahkan, janin kini sudah bisa
mengubah posisinya dengan berputar, memanjang, bergelung, atau malah jumpalitan
yang kerap terasa menyakitkan sekaligus memberi sensasi kebahagiaan tersendiri.
Minggu 12 :
Bentuk wajah bayi lengkap, ada dagu dan hidung
kecil. Jari-jari tangan dan kaki yang mungil terpisah penuh. Usus bayi telah
berada di dalam rongga perut. Akibat meningkatnya volume darah ibu, detak
jantung janin bisa jadi meningkat. Panjangnya sekitar 63 mm dan beratnya 14
gram. Mulai proses penyempurnaan seluruh organ tubuh. Bayi membesar beberapa
millimeter setiap hari. Jari kaki dan tangan mulai terbentuk termasuk telinga
dan kelopak mata.
Minggu 13
Pada akhir trimester pertama, plasenta berkembang
untuk menyediakan oksigen , nutrisi dan pembuangan sampah bayi. Kelopak mata
bayi merapat untuk melindungi mata yang sedang berkembang. Janin mencapai
panjang 76 mm dan beratnya 19 gram. Kepala bayi membesar dengan lebih cepat
daripada yang lain. Badannya juga semakin membesar untuk mengejar pembesaran
kepala.
Minggu ke-14
:
Tiga bulan setelah pembuahan, panjangnya 80-110 mm
dan beratnya 25 gram. Lehernya semakin panjang dan kuat. Lanugo, rambut halus
yang tumbuh di seluruh tubuh dan melindungi kulit mulai tumbuh pada minggu ini.
Kelenjar prostat bayi laki-laki berkembang dan ovarium turun dari rongga perut
menuju panggul.Detak jantung bayi mulai menguat tetapi kulit bayi belum tebal
karena belum ada lapisan lemak.
Minggu ke-15
:
Tulang dan sumsum tulang di dalam sistem kerangka
terus berkembang. Jika bayi Anda perempuan, ovarium mulai menghasilkan jutaan
sel telur pada minggu ini. Kulit bayi masih sangat tipis sehingga pembuluh
darahnya kelihatan. Akhir minggu ini, beratnya 49 gram dan panjang 113 mm Bayi
sudah mampu menggenggam tangannya dan mengisap ibu jari. Kelopak matanya masih
tertutup.
Minggu ke-16
:
Bayi telah terbentuk sepenuhnya dan membutuhkan
nutrisi melalui plasenta. Bayi telah mempunyai tulang yang kuat dan mulai bisa
mendengar suara. Dalam proses pembentukan ini system peredaran darah adalah
yang pertama terbentuk dan berfungsi.
Janin mulai bergerak ! Tetapi tak perlu kuatir jika
Anda tak merasakannya. Semakin banyak kalsium yang disimpan dalam tulang bayi
seiring dengan perkembangan kerangka. Bayi Anda berukuran 116 mm dan beratnya
80 gram.
Minggu ke-17
:
Dengan panjang 12 cm dan berat 100 gram, bayi masih
sangat kecil. Lapisan lemak cokelat mulai berkembang, untuk menjada suhu tubuh
bayi setelah lahir. Tahukah Anda ? Saat dilahirkan, berat lemak mencapai tiga
perempat dari total berat badannya. Rambut, kening, bulu mata bayi mulai tumbuh
dan garis kulit pada ujung jari mulai terbentuk. Sidik jari sudah mulai
terbentuk.
Minggu ke-18
:
Mulailah bersenandung sebab janin sudah bisa
mendengar pada minggu ini. Ia pun bisa terkejut bila mendengar suara keras.
Mata bayi pun berkembang. Ia akan mengetahui adanya cahaya jika Anda
menempelkan senter yang menyala di perut. Panjangnya sudah 14 cm dan beratnya
140 gram. Bayi sudah bisa melihat cahaya yang masuk melalui dinding rahim ibu.
Hormon Estrogen dan Progesteron semakin meningkat.
Minggu ke-19
:
Tubuh bayi diselimuti vernix caseosa, semacam
lapisan lilin yang melindungi kulit dari luka. Otak bayi telah mencapai jutaan
saraf motorik karenanya ia mampu membuat gerakan sadar seperti menghisap
jempol. Beratnya 226 gram dengan panjang hampir 16 cm.
Minggu ke-20
:
Tubuh bayi diselimuti vernix caseosa, semacam
lapisan lilin yang melindungi kulit dari luka. Otak bayi telah mencapai jutaan
saraf motorik karenanya ia mampu membuat gerakan sadar seperti menghisap
jempol. Beratnya 226 gram dengan panjang hampir 16 cm.
Minggu ke-21 :
Usus bayi telah cukup berkembang sehingga ia sudah
mampu menyerap atau menelan gula dari cairan lalu dilanjutkan melalui sistem
pencernaan manuju usus besar. Gerakan bayi semakin pelan karena beratnya sudah
340 gram dan panjangnya 20 cm.
Minggu ke-22 :
Indera yang akan digunakan bayi untuk belajar
berkembang setiap hari. Setiap minggu, wajahnya semakin mirip seperti saat
dilahirkan. Perbandingan kepala dan tubuh semakin proporsional.
Minggu ke-23 :
Meski lemak semakin bertumpuk di dalam tubuh bayi,
kulitnya masih kendur sehingga tampak keriput. Ini karena produksi sel kulit
lebih banyak dibandingkan lemak. Ia memiliki kebiasaaan
"berolahraga", menggerakkan otot jari-jari tangan dan kaki, lengan
dan kaki secara teratur. Beratnya hampir 450 gram. Tangan dan kaki bayi telah
terbentuk dengan sempurna, jari juga terbentuk sempurna.
Minggu ke-24
:
Paru-paru mulai mengambil oksigen meski bayi masih
menerima oksigen dari plasenta. Untuk persiapan hidup di luar rahim, paru-paru
bayi mulai menghasilkan surfaktan yang menjaga kantung udara tetap mengembang
Kulit bayi mulai menebal.
Minggu ke-25 :
Bayi cegukan, apakah Anda merasakannya? Ini tandanya
ia sedang latihan bernafas. Ia menghirup dan mengeluarkan air ketuban. Jika air
ketuban yang tertelan terlalu banyak, ia akan cegukan. Tulang bayi semakin
mengeras dan bayi menjadi bayi yang semakin kuat. Saluran darah di paru-paru
bayi sudah semakin berkembang. Garis disekitar mulut bayi sudah mulai membentuk
dan fungsi menelan sudah semakin membaik. Indera penciuman bayi sudah semakin
membaik karena di minggu ini bagian hidung bayi (nostrils) sudah mulai
berfungsi. Berat bayi sudah mencapai 650-670 gram dengan tinggi badan 34-37 cm.
Minggu ke-26 :
Bayi sudah bisa mengedipkan matanya selain itu
retina matanya telah mulai terbentuk. Aktifitas otaknya yang berkaitan dengan
pendengarannya dan pengelihatannya sudah berfungsi, bunda dapat memulai
memperdengarkan lagu yang ringan dan mencoba untuk memberi cahaya lebih
disekitar perut, mungkin bunda akan merasakan anggukan kepala si kecil. Berat
badan bayi sudah mencapai 750-780gram, sedangkan tingginya 35-38 cm.
Minggu ke-27
:
Minggu pertama trimester ketiga, paru-paru, hati dan
sistem kekebalan tubuh masih harus dimatangkan. Namun jika ia dilahirkan,
memiliki peluang 85% untuk bertahan. Indra perasa mulai terbentuk. Bayi juga
sudah pandai mengisap ibu jari dan menelan air ketuban yang mengelilinginya.
Berat umum bayi seusia si kecil 870-890 gram dengan tinggi badan 36-38 cm.
Minggu ke-28
· Pada
akhir minggu ke 28, psnjsng ubun-ubun bokong adalah sekitar 25 cm dan BJ
sekitar 1.100 g.
·
Endapan lemak subkutis meningkat sehingga janin berbentuk
membulat/menggemuk.
· Pada
usia ini telah terbentuk koordinasi antara sistem saraf pusat, pernafasan,
kardiovaskular, meskipun sangat minimal.
· Mata
mulai membuka dan menutup
Minggu ke-28
:
Minggu ini beratnya 1100 gram dan panjangnya 25 cm.
Otak bayi semakin berkembang dan meluas. Lapisan lemak pun semakin berkembang
dan rambutnya terus tumbuh
Lemak dalam badan mulai bertambah. Walaupun gerakan
bayi sudah mulai terbatas karena beratnya yang semakin bertambah, namun matanya
sudah mulai bisa berkedip bila melihat cahaya melalui dinding perut ibunya.
Kepalanya sudah mengarah ke bawah. Paru-parunya belum sempurna, namun jika saat
ini ia terlahir ke dunia, si kecil kemungkinan besar telah dapat bertahan
hidup.
Minggu ke-29 :
Kelenjar adrenalin bayi mulai menghasilkan hormon
seperti androgen dan estrogen. Hormon ini akan menyetimulasi hormon prolaktin
di dalam tubuh ibu sehingga membuat kolostrum (air susu yang pertama kali
keluar saat menyusui).
Sensitifitas dari bayi semakin jelas, bayi sudah
bisa mengidentifikasi perubahan suara, cahaya, rasa dan bau. Selain itu otak
bayi sudah bisa mengendalikan nafas dan mengatur suhu badan dari bayi. Postur
dari bayi sudah semakin sempurna sebagai seorang manusia, berat badannya
1100-1200 gram, dengan tinggi badan 37-39 cm.
Minggu ke-30 :
Lemak dan berat badan bayi terus bertambah sehingga
bobot bayi sekarang sekitar 1400 gram dan panjangnya 27 cm. Karena ia semakin
besar, gerakannya semakin terasa
Mata indah bayi sudah mulai bergerak dari satu sisi
ke sisi yang lain dan dia sudah mulai belajar untuk membuka dan menutup
matanya. Saat ini waktu yang terbaik bagi bunda untuk menyenteri perut dan
menggerak-gerakan senter tersebut maka mata bayi sudah bisa mengikuti ke arah
mana senter tersebut bersinar.cairan ketuban (amniotic fluid) di rahim bunda
semakin berkurang. Kini si kecil pun sudah mulai memproduksi air mata. Berat
badan bayi 1510-1550 gram, dengan tinggi 39-40 cm.
Minggu ke-31
:
Plasenta masih memberikan nutrisi yang dibutuhkan
bayi. Aliran darah di plasenta memungkinkan bayi menghasilkan air seni. Ia
berkemih hampir sebanyak 500 ml sehari di dalam air ketuban Perkembangan fisik
bayi sudah mulai melambat pada fase ini, hanya berat badan bayilah yang akan
bertambah. Selain itu lapisan lemak akan semakin bertambah dibawah jaringan
kulitnya. Tulang pada tubuh bayi sudah mulai mengeras, berkembang dan mulai
memadat dengan zat-zat penting seperti kalsium, zat besi, fosfor. Berkebalikan
dengan perkembangan fisiknya, pada fase ini perkembangan otaknyalah yang
berkembang dengan sangat pesat dengan menghasilkan bermilyar sel. Apabila
diperdengarkan musik, bayi akan bergerak. Berat badan bayi 1550-1560 gram
dengan tinggi 41-43 cm
Minggu ke-33
:
Bayi telah memiliki bentuk wajah yang menyerupai
ayah dan ibunya. Otak bayi semakin pesat berkembang. Pada saat ini juga otak
bayi sudah mulai bisa berkoordinasi antara lain, bayi sudah menghisap jempolnya
dan sudah bisa menelan. Walaupun tulang-tulang bayi sudah semakin mengeras
tetapi otot-otot bayi belum benar-benar bersatu. Bayi sudah bisa mengambil
nafas dalam-dalam walaupun nafasnya masih di dalam air. Apabila bayinya
laki-laki maka testis bayi sudah mulai turun dari perut menuju skrotum. Berat
badan bayi 1800-1900 gram, dengan tinggi badan sekitar 43-45 cm.
Minggu ke-34 :
bayi berada di pintu rahim. Bayi sudah dapat membuka
dan menutup mata apabila mengantuk dan tidur, bayi juga sudah mulai mengedipkan
matanya. Tubuh bunda sedang mengirimkan antibodi melalui darah bunda ke dalam
darah bayi yang berfungsi sebagai sistem kekebalan tubuhnya dan proses ini akan
tetap terus berlangsung bahkan lebih rinci pada saat bunda mulai menyusui.
Berat Badan bayi 2000-2010 gram, dengan tinggi badan sekitar 45-46 cm.
Minggu ke-35 :
Pendengaran bayi sudah berfungsi secara sempurna.
Lemak dari tubuh bayi sudah mulai memadat pada bagian kaki dan tangannya,
lapisan lemak ini berfungsi untuk memberikan kehangatan pada tubuhnya. Bayi
sudah semakin membesar dan sudah mulai memenuhi rahim bunda. Apabila bayi bunda
laki-laki maka di bulan ini testisnya telah sempurna. Berat badan bayi
2300-2350 gram, dengan tinggi badan sekitar 45-47 cm.
Minggu ke-36
:
Kulit bayi sudah semakin halus dan sudah menjadi
kulit bayi. Lapisan lemak sudah mulai mengisi bagian lengan dan betis dari
bayi. Ginjal dari bayi sudah bekerja dengan baik dan livernya pun telah
memproduksi kotoran. Saat ini paru-paru bayi sudah bekerja baik bahkan sudah
siap bertemu dengan mama dan papa. Berat badan bayi 2400-2450 gram, dengan
tinggi badan 47-48 cm.
Minggu ke-37
:
Kepala bayi turun ke ruang pelvik. Bentuk bayi
semakin membulat dan kulitnya menjadi merah jambu. Rambutnya tumbuh dengan
lebat dan bertambah 5cm. Kuku terbentuk dengan sempurna. Bayi sudah bisa
melihat adanya cahaya diluar rahim. Bayi pada saat ini sedang belajar untuk
mengenal aktifitas harian, selain itu bayi juga sedang belajar untuk melakukan
pernafasan walaupun pernafasannya masih dilakukan di dalam air. Berat badan
bayi di minggu ini 2700-2800 gram, dengan tinggi 48-49 cm
Minggu ke-38
hingga minggu ke-40 :
Proses pembentukan telah berakhir dan bayi siap
dilahirkan.
Definisi, Proses, dan Fungsi Pembentukan Plasenta
Plasenta berbentuk bundar atau hampir bundar dengan
diameter 15 sampai 20 cm dan tebal lebih kurang 2,5 cm. beratnya rata-rata 500
gram. Tali pusat berhubungan denga plasenta biasanya di tengah; keadaan ini
disebut insersio sentralis. Bila hubungan ini agak ke piggir, disebut intersio
lateralis, dan bila di pinggir plasenta, disebut insersio marginalis. Kadang-kadang
tali pusat berada di luar plasenta, dan hubungan dengan plasenta melalui
selaput janin, jika demikian, disebut intersio velamentosa.
Umumnya plasenta terbentuk lengkap pada kehamilan
lebih kurang 16 minggu dengan ruang amnion telah mengisi seluruh kavum uteri.
Meskipun ruang amnion membesar sehingga amnion tertekan ke arah korion, namun
amnion hanya menempel saja, tidak sampai melekat korion.
Letak plasenta umumnya di depan atau di belakang
dinding uterus, agak ke atas kea rah fundus uteri. Hal ini adalah fisiologis
karena permukaan bagian atas korpus uteri lebih luas, sehingga lebih banyak
tempat untuk berimplantasi. Billa diteliti benar, maka plasenta sebenarnya
berasal dari sebagian besar dari bagian janin, yaitu villi koriales yang
berasal dari korion, dan sebagaian kecil dari bagian ibu yang berasal dari
desidua basalis.
Darah ibu yang berada di ruang interviller berasal
dari spiral arteries yang berada di desidua basilis. Pada systole darah
disemprotkan dengan tekanan 70-80 mmHg seperti air mancur ke dalam ruang
interviller sampai mencapai chorionic plate, pangkal dari kotiledon-kotiledon
lain. Darah tersebut membasahi semua
villi coriales dan kembali perlahan-lahan dengan tekanan 8 mmHg ke vena-vena di
desidua.
Di tempat-tempat tertentu pada implantasi plasenta
terdapat vena-vena yang lebar (sinus) untuk menampung darah kembali. Pada
pinggir plasenta di beberapa di beberapa tempat terdapat pula suatu ruang vena
yang luas untuk menampung darah yang berasal dari ruang interviller atas. Ruang
ini disebut sinus marginalis.
Darah ibu yang mengalir di seluruh tubuh
diperkirakan naik dari 300ml tiap menit pada kehamilan 20 minggu sampai 600 ml
tiap menit pada kehamilan 40 minggu. Seluruh ruang intervillertanpa villi
koriales mempunyai volume lebih kurang 150-250 ml. permukaan semua villi
koriales diperkirakan seluas lebih kurang 11 m2 . dengan demikian, pertukaran
zat-zat makanan terjamin benar.
Perubahan-perubahan terjadi pula pada jonjot-jonjot
selama kehamilan berlangsung. Pada kehamilan 24 minggu lapisan sinsitium dari
villi tidak berubah, akan tetapi dari lapisan sitotrofoblas sel-sel berkurang
dan hany ditemukan sebagai kelompok-kelompok sel-sel, stroma jonjot menjadi
lebih padat, mengandung fagosit-fagosit, dan pembuluh darahnya menjadi lebih
besar dan lebih mendekati lapisan trofoblas. Pada kehamilan 36 minggu sebagaian
besar sel-sel sitotrofoblas tidak ada lagi, akan tetapi antara sirkulasi antara
ibu dan janin selalu ada lapisan trofoblas. Lagi pula terjadi klasifikasi
pembulluh darah dalam jonjot dan pembentukan fibrin di permukaan berupa jonjot.
Kedua hal terakhir ini mengakibatkan pertukaran zat-zat makanan, zat asam, dan
sebagainya antara ibu dan janin mulai terganggu.
Deposit fibrin ini dapat terjadi selama masa
kehamilan,sedangkan banyaknya juga berbeda-beda. Jika banyak maka deposit ini
dapat menutu villi dan villi itu kehilangan hubungan dengan darah ibu, lalu
berdegenerasi. Dengan demikian timbullah infark. Di samping itu, spiral
artiries yang member darah ke ruang intervillerdapat mengadakan spasme oleh
salah satu sebab, sehingga darah mengalir perlahan-lahan, sehingga timbul
pembekuan setempat. Dapat dimengerti villi di sekitar tempat tersebut dapat
mengalami proses degenerasi dengan deposit fibrin dan klasifikasi. Timbul
pulalah di sini apa yang dinamakan infark. Peradaran darah antara uterus dan
plasenta dewasa ini dapat diukur secara Doppler Ultrasound hingga dapat
diperkirakan adanya kelainan pada janin dengan mengukur flow velocity waveforms
(FVM) bentuk kecepatan gelombang sirkulasi darah.
Fungsi
Plasenta
Fungsi plasenta ialah mengusahakan janin tumbuh
dengan baik. Untuk pertumbuhan ini dibutuhkan adanya penyaluran zat asam, asam
amino, vitamin dan mineral dari ibu ke jani, pembuangan CO2 serta sampah
metabolisme janin ke peredaran darah ibu.
Dapat dikemukakan bahwa fungsi plasent adalah :
1. Alat
yang member makanan pada janin (nutritife)
2. Alat
yang mengeluarkan bekas metabolisme (eskresi)
3. Alat
yang memberi zat asam dan mengeluarkan CO2 (respirasi)
4. Alat yang
membentuk hormone
5. Alat
yang menyalurkan berbagai antibody ke janin
Perlu dikemukakan bahwa plasenta dapat pula dilewati
kuman-kuman dan obat-obat tertentu. Penyaluran zat makanan dan zat lain dari
ibu ke janindan sebaliknya harus melewati lapisan trofoblas plasenta. Cepatnya
penyaluran zat-zat tersebut tergantung pada konsentrasinya di kedua belah
lapisan trofoblas, besarnya permukaan yang memisahkan, dan jenis zat.
Perubahan
Sistem Sirkulasi pada Janin
Peredaran darah ibu dipengaruhi beberapa faktor berikut ini.
a.Meningkatnya kebutuhan sirkulasi darah, sehingga
dapat memenuhi kebutuhan perkembangan dan pertumbuhan janin dalam rahim.
b.Terjadi hubungan langsung antara arteri dan vena
pada sirkulasi pada sirkulasi retroplasenter.
c.Pengaruh hormone estrogen dan progesteron.
Akibat dari factor tersebut dijumpai beberapa
perubahan peredaran darah, antara lain sebagai berikut :
a.
Volume darah
·
Volume darah semakin meningkat, dimana jumlah serum darah lebih besar
dari pertumbuhan sel darah, sehingga terjadi semacam pengenceran darah
(hemodilusi), dengan puncaknya pada usia kehamilan 32 minggu.
·
Curah jantung akan bertambah sekitar 30%. Bertambahnya hemodilusi darah
mulai tampak sekitar umur kehamilan 16 minggu. Oleh karena itu, pengidp
penyakit jantung harus berhati - hati untuk hamil beberapa kali. Pada
postpartum terjadi hemokonsentrasi dengan puncak hari ketiga sampai kelima.
b. Sel
darah
Sel darah merah makin meningkat jumlahnya untuk
dapat mengimbangi pertumbuhan janin dalam rahim, tetapi pertumbuhan sel darah
tidak seimbang dengan peningkatan volume darah, sehingga terjadi hemodilusi
yang disertai anemia fisiologis. Protein darah dalam bentuk albumin dan
gammaglobulin dapat menurun pada trimester pertama, sedangkan fibrinogen
meningkat. Pada postpartum dengan terjadinya hemokonsentrasi dapat terjadi
tromboplobitis. Anemia atau kurang darah terjadi karena kebutuhan darah pada
saat kehamilan adalah lebih besar sekitar dua atau tiga kali lipat dari
biasanya.
Perubahan
Sistem Respirasi
Selama periode kehamilan, sistem respirasi mengalami
perubahan. Hal ini dikarenakan untuk memenuhi kebutuhan O2 yang semakin
meningkat. Di samping itu juga terjadi desakan diafragma karena dorongan rahim.
Ibu hamil akan bernapas lebih dalam sekitar 20-25% dari biasanya. Sesak napas
dan pernapasan yang cepat akan membuat ibu hamil merasa lelah, hal ini
dikarenakan saat kehamilan, kerja jantung dan paru-paru menjadi lebih berat.
Perubahan
Sistem Gastrointesinal
Reflex menelan mulai tampak sejak umur 10-12 minggu,
hamper bersamaan dengan terjadinga peristaltic usu yang dapat menyalurkan
glukosa. Menelan air ketuban saat janin masih muda tidak akan memberikan arti
klinis penting karena jumlah air ketuban masih dapat diregulasi. Menelan sebagian
air ketuban dimaksudkan juga untuk mengatur sirkulasi disamping untuk
meningkatkan fungsi gastrointestinal sehingga makin befungsi dengan baik.
Waktu terjadinya reflex menelan sulit ditentukan,
tetapi kemungkinan dimulai sejak adanya papil pada lidah. Menjelang aterm,
janin menelan air ketuban cukup banyak sekitar 20-700cc per 24 jsam. Sebagian
nutrisi air ketuban di resobsi seperti 0,5gr protein sebagian besar adalah
albumin.
Pengosongan lambung janin terutama disebabkan oleh
volumenya sehingga makin dapat mengatur fungsi intestinal lebih lanjut. Sisa
debris dalam air ketuban akan menjadi mokoneum atau kotoran janin.
Mokoneum merupakan sisa dari air ketuban yang
diresorbsi kembali. Jika diteliti maka dapat diteliti berisi rambut janin,
rambut lanugu, sisa sel yang dilepaskan dari kulit dan paru serta perniks
cascosa.
Warna kehijauan mekoneum berasal dari metabolism
hemoglobin darah jani yang diubah menjadi biliperdin dan sebagian dikeluarkan
melalui gastrointestinal dan memberikan warna mekoneum.
Janin mulai menunjukkan aktivitas gerakan menelan
sejak usia gestasi 14 minggu. Gerakan mengisap aktif pada 26-28 minggu. Cairan
empedu mulai di produksi sejak akhir trimester pertama, diikuti dengan seluruh
enzim-enzim pencernaan lainnya. Oksigenasi janin terutama tetap berasal dari
sirkulasi maternal-fetal, melalui placenta dan tali pusat.
System
sensorik pada janin
Mata yang terdiri atas lengkung bakal lensa (lens
placode) dan bakal bola mata/ mangkuk optik (optic cup) pada awalnya menghadap
ke lateral, kemudian berubah letaknya ke permukaan ventral wajah. Saraf
penglihatan/ nervus optikus merupakan derivat ektoderm, memasuki bola mata dari
bagian posterior. Telinga yang berasal dari vesikel otik (otic veikel) bergeser
ke sisi lateral kepala, menempati tempatnya yang tetap. Telinga luar memperoleh
inervasi sensorik dari nervus fasialis, telinga dalam (organ pendengaran dan
keseimbangan), memperoleh inervasi dari derivat ektoderm nervus
vestibulokoklearis. Hidung yang berasal dari bakal olfaktorik (olfactory placode)
merupakan penebalan ektoderm permukaan di daerah wajah, memperoleh inervasi
sensorik dari nervus olfaktorius.
Lidah berasal dari lengkungan faring dari endoderm,
kemudian memperoleh inervasi sensorik dari cabang nervus trigeminus dan nervus
facialis, serta inervasi motorik dari nervus hipoglosus dan nervus laringeus
superior.
Sistem
Neuromaskuler pada janin
Sel-sel dari sistem saraf yang spesifik jenis dan
bentuk selama hidup organisme. Neuron bentuk dan bentuk sambungan dari waktu
ketika organisme embrio atau janin. Neuron sesuai mengembangkan dalam jumlah
yang tepat dan bermigrasi ke lokasi mereka diperlukan sebelum kelahiran. Akson
dan dendrites yang membentuk koneksi kemudian memperpanjang dari sel-sel saraf
sehingga mereka mencapai target.
Permulaan system syaraf pada janin dimulai setelah
janin dikandung, dibutuhkan sekitar tiga sampai empat minggu sebelum salah satu
lapisan dua sel embrio manusia gelatinlike, sekitar sepersepuluh dari satu inci
panjang, mulai menebal dan membangun sepanjang tengah.
Sel-sel tumbuh dan membentuk area datar disebut
lempeng saraf dengan pegunungan paralel di seluruh permukaannya. Selama
beberapa hari bukit tersebut lipat dalam terhadap satu sama lain dan bergabung
untuk membentuk saraf tabung berongga.
Tabung mengental di bagian atas dan membentuk tiga
tonjolan yang membentuk hindbrain, otak tengah, dan otak-depan. Tanda-tanda
pertama mata dan belahan otak muncul kemudian dalam pengembangan.
Embrio terdiri dari tiga lapisan yang mengalami
banyak perubahan untuk membentuk organ, tulang, otot, kulit, atau jaringan
saraf. Kulit dan jaringan saraf yang timbul dari satu lapisan yang disebut
eksoderm. Hal ini terjadi dalam menanggapi lapisan yang berdekatan, mesoderm.
Setelah eksoderm mulai menjadi jaringan saraf karena
sinyal tertentu, interaksi signaling lebih menentukan jenis bentuk sel otak.
Beberapa bentuk neuron sementara orang lain membentuk sel-sel glial.
System saraf
neuromascular ini merupakan system yang paling awal mulai menunjukkan
aktifitasnya, yaitu sejak usia 8-12 minggu berupa kontraksi otot yang timbul
jika terjadi stimulasi local. Sejak usia 9 minggu, janin mampu mengadakan
refleksi alat-alat gerak, dengan reflex-refleks dasar yang sangat sederhana.
Terjadi juga gerakan spontan. Akan tetapi, ukuran janin pada akhir trimester
pertama ini masih kecil sehingga gerakan-gerakan janin belum dirasakan oleh
ibunya. Sejak usia 13-14 minggu, gerakan-gerakan janin beru mulai dirasakan
oleh ibunya.
Terdapat hubungan antara keadaan emosional ibu dan
aktiftas janin. Hal ini disebabkan oleh pengaruh variasi kadar hormone adrenali
ibu yang juga di transfer ke janin melalui sirkulasi plasenta.
Pembentukan Susunan Saraf Pusat
Seperti telah dikemukakan pembantukan susunan saraf
pusat terutama otak yang diikuti oleh tulang kepala merupakan tumbuh kembang
janin yang dominan. Selanjutnya diikuti oleh sum-sum tulang belakan dan serabut
saraf panca indera sbb:
1. Spinal
cord (sum-sum tulang belakang)
a.
Minggu ke-24 sampai S1
b. Bayi
aterm sampai L3
c.
Dewasa sampai L1
2.
Miclinisasi berlangsung terus sampai berumur sekitar 1 tahun
3. Lebih
lanjut dapat dijabarkan menurut umur sbb:
a.
Minggu ke 8
·
Sinapsis berfungsi
·
Dapat menimbulkan reflek tulang leher dan tulang punggung
b. Minggu ke 10
·
Reflex membuka mulut
·
Menutup jari tangan sebagian
·
Flexi sebagian jari-jari kaki
·
Dapat terjadi reflex menelan
c.
Minggu ke 14-16
·
Pernapasan dapat berfungsi dan dapat dipantau melalui USG
·
Minggu ke-16 jari-jari tangan sudah menutup sempurna
d.
Trimester ke-3
·
Integrasi serabut saraf dan musculus telah berfungsi baik
·
Gerak janin sudah dirasakan ibu sekitar 3x per 10 menit
4. Panca
indera
a.Respirator rasa mulai tumbuh minggu ke-7 dan sudah
lengkap minggu ke-12
b.Janin dalam rahim dapat mendengar suara sekitar
minggu ke 24-minggu ke 26
c. Sinar dapat diterima umur 28 minggu tapi belum
dapat membedakan warna.
System Perkemihan Pada Janin
Pembentukan system perkemihan terdiri dari dua
komponen penting, pronevros dan nesonevros. Pronevros hanya berlangsung singkat
sampai minggu kedua, sedangkan mesonevros telah mampu membentuk urin pada
minggu kelima dan selanjutnya mrngalami obliterasi.
Kegagalan kedua system ini membentuk system
perkemihan dan menimbulkan berbagai kelainan konngenital. Pada minggu ke 9
sampai ke 12, bakal ureter telah terbentuk, sedangkan ansahenle mulai berfungsi
pada minggu ke-14.
Pembentukan urin intra uteri yang disebabkan oleh aliran
darah menuju ginjal hanya sekitar 2-4%. Setelah lahir, liran darah menuju
ginjal meningkat 10-15%, sehingga dapat membentuk urine lebih banyak (Gilbert
1980)
Ginjal janin telah mampu membentuk urin pada minggu
ke-12 dan minggu ke-18 urine yang berjumlah sekitar 7-14ml per hari dan
menjelang aterm sekitar 27cc per hari. Fungsi utama pembentukan urine adalah
mengatur jumlah air ketuban sehingga keseimbangan dapat terjadi.
Glumerulus ginjal terbentuk sejak umur 8 minggu.
Pada kehamilan 20 minggu jumlah glumerulus diperkirakan mencapai 300-400 ribu.
Ginjal mulai berfungsi sejak awal trimester kedua dan di dalam vesica urinaria
dapat ditemukan urine janin yang keluar melalui uretra dan bercampur dengan
cairan amion. Produksi urine kira-kira 0,05-o,10cc per menit. Ginjal belum
sepenuhnya berfungsi, baik fungsi filtrasi maupun ekskresi, karena
vascularisasi juga relative masih sedikit
DAFTAR
PUSTAKA
Nopiana, Helse. (2011). Anatomi Fisiologi Organ
Reproduksi Wanita.
Jannah,Nurul.2012.Buku Ajar Asuhan Kebidanan
Kehamilan . Andi Offset.Yogyakarta.
Rukiah,Yeyeh.dkk. 2012. Asuhan Kebidanan I - Kehamilan. Trans Info Medika.Jakarta.
Prawirohardjo,Sarwono. 2012. Ilmu kebidanan. Jakarta
: Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo. EGC;
Dewi, Vivian
Nanny Lia, dkk. 2011. Asuhan Kehamilan untuk Kebidanan. Jakarta: Salemba Medika
Gede, Ida Bagus.1996. Penuntun Diskusi Obstretri dan
Ginekologi. Jakarta : EGC
Hanni, Ummi,
dkk. 2010. Asuhan Kebidanan Pada Kehamilan Fisiologis. Jakarta : Salemba
Merdeka
Hidayati,
Ratna. 2010. Asuhan Keperawatan pada Kehamilan Fisiologis dan Patologis.
Jakarta : Salemba Merdeka
Jimenez, Sherry. 1995. Kehamilan yang Menyenangkan.
Jakarta: Arcan
Manuaba, Ida
Ayu Chandranita, dkk. 1996. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kndungan, dan KB. Jakarta
: EGC
Manuaba, I.B.G, dkk. 2003. Pengantar Kuliah
Obstretri. Jakarta : EGC
Rahayu, Dedeh
Sri. 2010. Asuhan Keperawatan Anak dan Neonatus. Jakarta : Salemba Medika
R. Scoot, James ,dkk. 2002. Obstretri dan
Ginekologi. Jakarta : Widya Medika
Sarjadi. 1992. Patologi Ginekologi. Jakarta :
Salemba Medika
Sulistiawati, Ari, dkk. 2010. Asuhan Kebidanan Pada
Ibu Bersalin. Jakarta : Salemba Merdeka
Varney, Helen, dkk. 2003. Buku Ajar Asuhan Kebidanan. Jakarta : EGC
V. Walsh, Linda. 2003. Buku Ajar Kebidanan
Komunitas. Jakarta : EGC
Komentar
Posting Komentar