Anatomi fisiologi Organ reproduksi Wanita


GENITALIA EKSTERNAL          
A.      Vulva Tampak dari luar (mulai dari mons pubis sampai tepi perineum), terdiri dari mons pubis, labia mayora, labia minora, clitoris, hymen, vestibulum, orificium urethrae externum, kelenjar-kelenjar pada dinding vagina.
B.      Mons pubis / mons veneris Lapisan lemak di bagian anterior symphisis os pubis.
Pada masa pubertas daerah ini mulai ditumbuhi rambut pubis.
C.      Labia mayora Lapisan lemak lanjutan mons pubis ke arah bawah dan belakang, banyak mengandung pleksus vena.
Homolog embriologik dengan skrotum pada pria.
Ligamentum rotundum uteri berakhir pada batas atas labia mayora.
Di bagian bawah perineum, labia mayora menyatu (pada commisura posterior).
D.     Labia minora Lipatan jaringan tipis di balik labia mayora, tidak mempunyai folikel rambut. Banyak terdapat pembuluh darah, otot polos dan ujung serabut saraf.
E.      Clitoris Terdiri dari caput/glans clitoridis yang terletak di bagian superior vulva, dan corpus clitoridis yang tertanam di dalam dinding anterior vagina.
Homolog embriologik dengan penis pada pria.
Terdapat juga reseptor androgen pada clitoris. Banyak pembuluh darah dan ujung serabut saraf, sangat sensitif.

F.       Vestibulum Daerah dengan batas atas clitoris, batas bawah fourchet, batas lateral labia minora. Berasal dari sinus urogenital.
Terdapat 6 lubang/orificium, yaitu orificium urethrae externum, introitus vaginae, ductus glandulae Bartholinii kanan-kiri dan duktus Skene kanan-kiri. Antara fourchet dan vagina terdapat fossa navicularis.
G.     Introitus / orificium vagina Terletak di bagian bawah vestibulum. Pada gadis (virgo) tertutup lapisan tipis bermukosa yaitu selaput dara / hymen, utuh tanpa robekan.
Hymen normal terdapat lubang kecil untuk aliran darah menstruasi, dapat berbentuk bulan sabit, bulat, oval, cribiformis, septum atau fimbriae. Akibat coitus atau trauma lain, hymen dapat robek dan bentuk lubang menjadi tidak beraturan dengan robekan (misalnya berbentuk fimbriae). Bentuk himen postpartum disebut parous.
Corrunculae myrtiformis adalah sisa2 selaput dara yang robek yang tampak pada wanita pernah melahirkan / para.
Hymen yang abnormal, misalnya primer tidak berlubang (hymen imperforata) menutup total lubang vagina, dapat menyebabkan darah menstruasi terkumpul di rongga genitalia interna.
H.     Vagina, Rongga muskulomembranosa berbentuk tabung mulai dari tepi cervix uteri di bagian kranial dorsal sampai ke vulva di bagian kaudal ventral. Daerah di sekitar cervix disebut fornix, dibagi dalam 4 kuadran : fornix anterior, fornix posterior, dan fornix lateral kanan dan kiri. Vagina memiliki dinding ventral dan dinding dorsal yang elastis. Dilapisi epitel skuamosa berlapis, berubah mengikuti siklus haid.
Fungsi vagina : untuk mengeluarkan ekskresi uterus pada haid, untuk jalan lahir dan untuk kop
ulasi (persetubuhan).
Bagian atas vagina terbentuk dari duktus Mulleri, bawah dari sinus urogenitalis. Batas dalam secara klinis yaitu fornices anterior, posterior dan lateralis di sekitar cervix uteri. Titik Grayenbergh (G-spot), merupakan titik daerah sensorik di sekitar 1/3 anterior dinding vagina, sangat sensitif terhadap stimulasi orgasmus vaginal.
I.        Perineum, Daerah antara tepi bawah vulva dengan tepi depan anus. Batas otot-otot diafragma pelvis (m.levator ani, m.coccygeus) dan diafragma urogenitalis (m.perinealis transversus profunda, m.constrictor urethra).
Perineal body adalah raphe median m.levator ani, antara anus dan vagina.
Perineum meregang pada persalinan, kadang perlu dipotong (episiotomi) untuk memperbesar jalan lahir dan mencegah ruptur.

B. GENITALIA INTERNAL
A.      Uterus Suatu organ muskular berbentuk seperti buah pir, dilapisi peritoneum (serosa).
Selama kehamilan berfungsi sebagai tempat implatansi, retensi dan nutrisi konseptus.
Pada saat persalinan dengan adanya kontraksi dinding uterus dan pembukaan serviks uterus, isi konsepsi dikeluarkan.
Terdiri dari corpus, fundus, cornu, isthmus dan serviks uteri.
B.      Serviks uteri Bagian terbawah uterus, terdiri dari pars vaginalis (berbatasan / menembus dinding dalam vagina) dan pars supravaginalis. Terdiri dari 3 komponen utama: otot polos, jalinan jaringan ikat (kolagen dan glikosamin) dan elastin. Bagian luar di dalam rongga vagina yaitu portio cervicis uteri (dinding) dengan lubang ostium uteri externum (luar, arah vagina) dilapisi epitel skuamokolumnar mukosa serviks, dan ostium uteri internum (dalam, arah cavum). Sebelum melahirkan (nullipara/primigravida) lubang ostium externum bulat kecil, setelah pernah/riwayat melahirkan (primipara/ multigravida) berbentuk garis melintang. Posisi serviks mengarah ke kaudal-posterior, setinggi spina ischiadica. Kelenjar mukosa serviks menghasilkan lendir getah serviks yang mengandung glikoprotein kaya karbohidrat (musin) dan larutan berbagai garam, peptida dan air. Ketebalan mukosa dan viskositas lendir serviks dipengaruhi siklus haid.
C.      Corpus Uteri Terdiri dari : paling luar lapisan serosa/peritoneum yang melekat pada ligamentum latum uteri di intraabdomen, tengah lapisan muskular/miometrium berupa otot polos tiga lapis (dari luar ke dalam arah serabut otot longitudinal, anyaman dan sirkular), serta dalam lapisan endometrium yang melapisi dinding cavum uteri, menebal dan runtuh sesuai siklus haid akibat pengaruh hormon-hormon ovarium. Posisi corpus intraabdomen mendatar dengan fleksi ke anterior, fundus uteri berada di atas vesica urinaria.
Proporsi ukuran corpus terhadap isthmus dan serviks uterus bervariasi selama pertumbuhan dan perkembangan wanita (gambar).
D.     Ligamenta penyangga uterus, Ligamentum latum uteri, ligamentum rotundum uteri, ligamentum cardinale, ligamentum ovarii, ligamentum sacrouterina propium, ligamentum infundibulopelvicum, ligamentum vesicouterina, ligamentum rectouterina.
E.      Vaskularisasi uterus, Terutama dari arteri uterina cabang arteri hypogastrica/illiaca interna, serta arteri ovarica cabang aorta abdominalis.
F.       Salping / Tuba Falopii, Embriologik uterus dan tuba berasal dari ductus Mulleri. Sepasang tuba kiri-kanan, panjang 8-14 cm, berfungsi sebagai jalan transportasi ovum dari ovarium sampai cavum uteri.
Dinding tuba terdiri tiga lapisan : serosa, muskular (longitudinal dan sirkular) serta mukosa dengan epitel bersilia.
Terdiri dari pars interstitialis, pars isthmica, pars ampularis, serta pars infundibulum dengan fimbria, dengan karakteristik silia dan ketebalan dinding yang berbeda-beda pada setiap bagiannya .
G.     Pars isthmica (proksimal/isthmus), Merupakan bagian dengan lumen tersempit, terdapat sfingter uterotuba pengendali transfer gamet.
H.     Pars ampularis (medial/ampula), Tempat yang sering terjadi fertilisasi adalah daerah ampula / infundibulum, dan pada hamil ektopik (patologik) sering juga terjadi implantasi di dinding tuba bagian ini.
Pars infundibulum (distal)
Dilengkapi dengan fimbriae serta ostium tubae abdominale pada ujungnya, melekat dengan permukaan ovarium. Fimbriae berfungsi “menangkap” ovum yangkeluar saat ovulasi dari permukaan ovarium, dan membawanya ke dalam tuba.
I.        MesosalpingJaringan ikat penyangga tuba (seperti halnya mesenterium pada usus).
J.        Ovarium, Organ endokrin berbentuk oval, terletak di dalam rongga peritoneum, sepasang kiri-kanan. Dilapisi mesovarium, sebagai jaringan ikat dan jalan pembuluh darah dan saraf. Terdiri dari korteks dan medula.
Ovarium berfungsi dalam pembentukan dan pematangan folikel menjadi ovum (dari sel epitel germinal primordial di lapisan terluar epital ovarium di korteks), ovulasi (pengeluaran ovum), sintesis dan sekresi hormon-hormon steroid (estrogen oleh teka interna folikel, progesteron oleh korpus luteum pascaovulasi). Berhubungan dengan pars infundibulum tuba Falopii melalui perlekatan fimbriae.


 Konsepsi

1.    Pengertian Konsepsi
Konsepsi disebut juga dengan fertilisasi atau pembuahan. Pengertian konsepsi adalah peristiwa bertemunya sel telur (ovum) dengan sel sperma.
Pembuahan atau konsepsi merupakan awal dari kehamilan , dimana satu sel telur dibuahi oleh satu sperma. Ovulasi (Pelepasan sel telur) adalah merupakan bagian dari siklus menstruasi normal, yang terjadi sekitar 14 hari sebelum menstruasi . Sel telur yang dilepaskan bergerak ke ujung tuba fallopi (saluran telur) yang berbentuk corong , yang merupakan tempat terjadinya pembuahan. Jika tidak terjadi pembuahan , sel telur akan mengalami kemunduran  (degenerasi) dan dibuang melalui vagina bersamaan dengan darah menstruasi. Jika terjadi pembuahan maka sel telur yang telah dibuahi oleh sperma ini akan mengalami serangkaian pembelahan dan tumbuh menjadi embrio (bakal janin).

2.    Persiapan Ovum Untuk Konsepsi
Proses penghasil telur terjadi di dalam ovarium, khususnya folikel ovarium. Setiap bulan 1 ovum matang menjadi matur dengan sebuah penjamu yang mengelilingi sel pendukung.
Saat ovulasi , ovum keluuar dari folikel ovarium yang pecah karena kadar estrogen yang tinggi mengakibatkan meningkatnya gerakan silia tuba tersebut untuk dapat menangkap ovum dan menggerakkannya sepanjang tuba , menuju rongga rahim (kavum uteri).
Ada 2 lapisan pelindung yang mengelilingi ovum yaitu lapisan pertama berupa membran tebal tidak berbentuk yang disebut zona pellusida, lingkaran luar disebut corona radiata yang terdiri dari sel – sel oval yang disatukan oleh asam hialuronidase.
Ovum dianggap subur selama 24 jam setelah ovulasi. Apabila tidak difertilisasi oleh sperma ovum akan berdegenerasi dan direabsorbsi.

3.    Persiapan Sperma untuk konsepsi
Ejakulasi pada hubungan seksual dalam kondisi normal mengakibatkan pengeluaran semen yang mengandung 200 – 500 juta sperma ke dalam vagina. Sperma bergerak den gan gerakan flagel pada ekornya. Beberapa sperma dapat mencapai tempat fertilisasi dalam lima menit tetapi rata – rata waktu yang dibutuhkan ialah 4 – 6 jam.
Sperma akan tetapa hidup dalam sistem reproduksi wanita selama 2 – 3 hari. Kebanyakan sperma akan hilang divagina di dalam lendir serviks, diendometrium atau sperma memasuki saluran yang tidak memiliki ovum. Sewaktu sperma berjalan melalui tuba uterine , enzim – enzim yang dihasilkan disana akan membantu kapasitas sperma.
Kapasitas adalah perubahan fisiologis yang membuat lapisan pelindung lepas dari kepala sperma (akrosom) sehingga terbentuk lubang kecil di akrosom yang memungkinkan enzim seperti hialuronidase keluar.
Enzim hialuronidase dibutuhkan agar sperma dapat menembus lapisan pelindung ovum (corona radiata) sebelum fertilisasi.

4.    Proses fertilisasi
 Fertilisasi berlangsung diampulla tuba.
Apabila sebuah sperma berhasil menembus membran yang mengelilingi ovum, baik sperma maupun ovum akan berada dalam membran dan membran tidak lagi dapat ditembus olehy sperma lain yang diseb ut reaksi zona.
 Pembelahan meosis kedua oosit selesai dan nucleus ovum menjadi pronukleus ovum, kemudian kepala sperma membesar dan menjadi pronukleus pria sedangkan ekornya berdegenerasi.
Nucleus akan menyatu dan kromosom bergabung sehingga dicapai jumlah yang diploid (46) dengan demikian konsepsi berlangsung  maka terbentuklah zigot (ovum) dibuahi sperma/sel pertama individu baru.
 Replikasi sel mitosis yang disebut pembelahan dimulai saat zigot berjalan sepanjang tuba uterine menuju uterus , perjalanan membutuhkan waktu 3-4 hari karena telur yang difertilisasi membelah dengan sangat cepat sedangkan ukurannya tidak bertambah kemudian terbentuk sel – sel kecil yang dinamakan blastomer yang terbentuk pada tiap pembelahan.
Morula terdiri atas 16 sel , berupa bola sel padat yang dihasilkan selama dalam 3 hari. Morula masih dikelilingi oleh lapisan pelindung zona pellusida.
1 sel ,2 sel , 4 sel  sampai 16 Sel Morula
 Perkembangan selanjutnya terjadi sewaktu morula mengapung bebas didalam uterus sehingga cairan masuk ke dalam zona pellusida dan menyusup ke dalam ruang interseluler di antara blastomer selanjutnya terbentuk ruang di dalam masa sel karena ruangan interseluler itu menyatu dan terbentuklah struktur yang disebut blastosit.
 Pembentukan blastosit menandai diferensiasi utama pertama embrio.
 Masa sel padat sel bagian dalam berkembang menjadi embrio dan membran embrio disebut amnion.
Lapisan sel luar yang mengelilingi rongga disebut trofoblas akan berkembang menjadi membran embrio lain yaitu korion, bagian embrionik plasenta.

5.    Nidasi / Implantasi
            Implantasi adalah penempelan blastosis ke dinding rahim , yaitu pada tempatnya tertanam.
Zona pellusida berdegenerasi dan trofoblas melekatkan dirinya pada endometrium rahim  biasanya pada daerah fundus anterior atau posterior . antara 7 – 10 hari setelah konsepsi trofoblas mensekresi enzim yang membantunya membenamkan diri ke dalam endometrium sampai seluruh bagian blastosis tertutup , proses ini dikenal sebagai nidasi. Pembuluh darah endometrium pecah dan sebagian wanita akan mengalami pendarahan ringan akibat nidasi (bercak darah).

6.    Plasentani
Setelah implantasi endometrium disebut desidua. Desidua terdiri atas desidua basalis, desidua kapsularis, dan desidua vera.
Desidua basalis adalah bagian yang langsung berada di bawah blastosit tempat villi korion mengetuk pembuluh darah disebut juga sebagai tempat plasentasi atau terletak antara hasil konsepsi dan dinding rahim.
Desidua Kapsularis adalah bagian yang menutupi blastosis atau meliputi hasilm konsepsi ke arah rongga rahim, lama – kelamaan bersatu dengan desidua vera.
 Desidua vera meliputi lapisan dalam dinding rahim lainnya atau bagian yang melapisi sisa uterus.

B. Kehamilan
1.    Defenisi Kehamilan
Kehamilan adalah suatu keadaan dimana janin dikandung di dalam tubuh wanita, yang sebelumnya di awali dengan proses pembuahan dan kemudian akan diakhiri dengan proses persalinan.
Kehamilan adalah dimulai dari hasil konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari HPHT (Saifuddin, 2008).

2.    Pertumbuhan dan Perkembangan Hasil Konsepsi
            Setelah terjadi pembuahan akibat bersatunya sel telur dengan sel sperma , kemudian diikuti oleh beberapa proses, pembelahan, dan selanjutnya hasil konsepsi melakukan nidasi atau implantasi, maka selanjutnya hasil konsepsi mengalami pertumbuhan dan perkembangan antara lain :
Pertumbuhan dan perkembangan embrio

Minggu ke o
Sperma membuahi ovum kemudian hasil konsepsi membagi menjadi dua, empat, delapan sampai 16 setelah menjadi morula masuk untuk menempel/berimplantasi kurang lebih 11 hari setelah konsepsi.

Minggu ke 4 / bulan ke 1
Dari embrio, bagian tubuh pertama muncul adalah tulang belakang, otak dan saraf, jantung sirkulasi darah dan pencernaan terbentuk.

 Minggu ke 8 / bulan ke 2
Perkembangan embrio lebih cepat, jantung mulai memompa darah.

Minggu ke 12 / bulan ke 3
Embrio berubah menjadi janin, Denyut Jantung Dapat dilihat dengan pemeriksaan USG, berbentuk manusia, gerakan pertama dimulai , jenis kelamin sudah bisa ditentukan, ginjal sudah memproduksi urine.

Minggu ke 16 Bulan ke 4
System musculosceletal matang, sistem saraf terkontrol , pembuluh darah berkembang cepat, DJJ terdengar lewat doppler, pancreas memproduksi insulin.

Minggu ke 20 / Bulan ke 5
Verniks melindungi tubuh , lanugo  menutupi tubuh , janin membuat jadwal untuk tidur , menelan dan menendang.

Minggu ke 24 / bulan ke 6 :
Kerangka berkembang cepat , perkembangan pernafasan di mulai.

Minggu ke 28 / bulan ke 7
Janin bernafas, menelan dan mengatur suhu, surfaktan mulai terbentuk di paru – paru, mata mulai buka dan tutup, bentuk janin 2/3 bentuk saat lahir.

 Minggu  ke 32  / bulan ke 8
Lemak cokelat berkembang dibawah kulit , mulai simpan zat besi, kalsium dan fosfor.

 Minggu ke 38 / bulan ke 9
Seluruh uterus digunakan bayi sehingga tidak bisa bergerak banyak , antibody ibu ditransfer ke bayi untuk mencapai kekebalan untuk 6 bulan pertama sampai kekebalan tubuh bayi bekerja sendiri.

3.    Menentukan Usia Kehamilan
Secara konvensional , kehamilan dihitung dalam minggu , dimulai dari hari pertama menstruasi terakhir. Ovulasi biasanya terjadi 2 minggu sesudah menstruasi dan pembuahan biasanya terjadi segera setelah ovulasi , karena itu secara kasar usia embrio adalah 2 minggu lebih muda daripada jumlah minggu yang secara tradisional dipakai untuk menyatakan usia kehamilan. Dengan kata lain , seorang wanita yang hamil 4 minggu sedang mengandung embrio yang berumur 2 minggu.
Jika menstruasinya tidak teratur , maka perbedaan yang pasti bisa lebih atau kurang dari 2 minggu. Untuk praktisnya jika seorang wanita menstruasinya terlambat 2 minggu dikatakan telah hamil 6 minggu.
Kehamilan berlangsung rata – rata selama 266 hari (38 minggu) dari masa pembuahan atau 280 hari (40 minggu) dari hari pertama menstruasi.
Untuk menentukan tanggal perkiraan persalinan bisa dilakukan perhitungan berikut :
Tanggal menstruasi terakhir ditambah 7
Bulan menstruasi terakhir dikurangi 3
Tahun menstruasi terakhir ditambah 1
Hanya 10 % wanita hamil melahirkan tepat pada tanggal perkiraan persalinan , 50% melahirkan dalam waktu 1 miggu dan hampir 90% yang melahirkan dalam waktu 2 minggu sebelum atau sesudah tanggal perkiraan persalinan. Persalinan dalam waktu 2 minggu sebelum maupun sesudah perkiraan persalinan masih dianggap normal.
Kehamilan terbagi menjadi periode 3 bulanan , yang disebut sebagai :
Trimester pertama (Minggu 1 – 12)
Trimester kedua  (minggu 13 - 24)
Trimester ketiga (minggu 25 - persalinan)




4.    Mendeteksi Kehamilan
Jika seorang wanita yang biasanya mengalami menstruasi yang teratur mengalami keterlambatan 1 minggu atau lebih, mungkin dia hamil. Pada awal kehamilan wanita hamil bisa mengalami pembengkakan payudara dan mual, kadang disertai muntah. Pembengkakan payudara terjadi akibat bbertambahnya kadar hormon wanita (tertuma estrogen dan juga progesteron). Mual dan muntah terjadi akibat estrogen dan HCG (Human Chorionic Gonadotropin). Kedua hormon ini membantu memelihara kehamilan dan mulai dihasilkan oleh plasenta pada sekitar 10 hari setelah pembuahan. Pada awal kehamilan banyak wanita yang merasa sangat lelah dan beberapa wanita mengalami perut kembung. Jika seorang wanita hamil , serviksnya lebih lunak dan rahim juga lebih lunak dan membesar. Biasanya vagina dan serviks menjadi kebiruan sampai ungu, karen pembuluhnya terisi darah.
Peruabahan – perubahan ini terlihat pada pemeriksaan panggul Biasanya untuk menentukan kehamilan dilakukan tes kehamilan pada air kemih , bisa dengan segera dan mudah mendeteksi kadar HCG melalui air kemih.
Cara lain untuk mendeteksi kehamilan :
1.         Mendengarkan Denyut Jantung Janin
2.         Merasakan Pergerakan Janin
3.         Memeriksa rahim dengan USG

5. PERUBAHAN FISIK SELAMA KEHAMILAN
Kehamilan menyebabkan banyak perubahan pada tubuh, kebanyakan perubahan ini akan menghilang setelah persalinan.

•  Jantung dan pembuluh darah.
Selama kehamilan, jumlah darah yang dipompa oleh jantung setiap menitnya (cardiac output, curah jantung) meningkat sampai 30-50%. Peningkatan ini mulai terjadi pada kehamilan 6 minggu dan mencapai puncaknya pada kehamilan 16-28 minggu. Karena curah jantung meningkat, maka denyut jantung pada saat istirahat juga meningka (dalam keadaan normal 70 kali/menit menjadi 80-90  kali/menit). Setelah mencapai kehamilan 30 minggu, curah jantung agak menurun karena rahim yang membesar menekanvena yang membawa darh dari tungkai ke jantung. Selama persalinan, curah jantung meningkat sebesar 30%, Setelah persalinan curah jantung menurun sampai 15-25% diatas batas kehamilan, lalu secara perlahan kembali ke batas kehamilan.
Peningkatan curah jantung selama kehamilan kemungkinan terjadi karena adanya perubahan dalam aliran darah ke rahim. Karena janin terus tumbuh, maka darah lebih banyak dikirim ke rahim ibu.
 Pada akhir kehamilan, rahim menerima seperlima dari seluruh darah ibu.Ketika melakukan aktivitas/olah raga, maka curah jantung, denyut jantung dan laju pernafasan pada wanita hamil lebih tinggi dibandingkan dengan wanita yang tidak sedang hamil.

•  Ginjal
Selama kehamilan, ginjal bekerja lebih berat. Ginjal menyaring darah yang volumenya meningkat (sampai 30-50% atau lebih), yang puncaknya terjadi pada kehamilan 16-24 minggu sampai sesaat sebelum persalinan (pada saat ini aliran darah ke ginjal berkurang akibat penekanan rahim yang membesar). Dalam keadaan normal, aktivitas ginjal meningkat ketika berbaring dan menurun ketika berdiri. Keadaan ini semakin menguat pada saat kehamilan, karena itu wanita hamil sering merasa ingin berkemih ketika mereka mencoba untuk berbaring/tidur. Pada akhir kehamilan, peningkatan aktivitas ginjal yang lebih besar terjadi pada wanita hamil yang tidur miring. Tidur miring mengurangi tekanan dari rahim pada vena yang membawa darah dari tungkai sehingga terjadi perbaikan aliran darah yang selanjutnya akan meningkatkan aktivitas ginjal dan curah jantung.

• Paru-paru
Ruang yang diperlukan oleh rahim yang membesar dan meningkatnya pembentukan hormon progesterone menyebabkan paru-paru berfungsi lain dari biasanya. Wanita hamil bernafas lebih cepat dan lebih dalam karena memerlukan lebih banyak oksigen untuk dirinya danuntuk janin.
Lingkar dada wanita hamil agak membesar.Lapisan saluran pernafasan menerima lebih banyak darah dan menjadi agak tersumbat oleh penumpukan darah (kongesti). Kadang hidung dan tenggorokan mengalami penyumbatan parsial akibat kongesti ini. Tekanan dan kualitas suara wanita hamil agak berubah.

• Sistem pencernaan
Rahim yang semakin membesar akan menekan rektum dan usus bagian bawah sehingga terjadi sembelit (konstipasi). Sembelit semakin berat karena gerakan otot di dalam usus diperlambat oleh tingginya kadar progesteron. Wanita hamil sering mengalami heartburn (rasa panas di dada) dan sendawa, yang kemungkinan terjadi karena makanan lebih lama berada di dalam lambung dan karena relaksasi sfingter di kerongkongan bagian bawah yang memungkinkan isi lambung mengalir kembali ke kerongkongan. Ulkus gastrikum jarang ditemukan pada wanita hamil dan jika sebelumnya menderita ulkus gastrikum biasanya akan membaik karena asam lambung yang dihasilkan lebih sedikit.

• Kulit
Topeng kehamilan (melasma) adalah bintik-bintik pigmen kecoklatan yang tampak di kulit kening dan pipi. Peningkatan pigmentasi juga terjadi di sekeliling puting susu. Sedangkan di perut bawah bagian tengah biasanya tampak garis gelap. Spider angioma (pembuluh darah kecil yang memberi gambaran seperti laba-laba) bisa muncul di kulit, biasanya di atas pinggang. Sedangkan pelebaran pembuluh darah kecil yang berdinding tipis seringkali tampak di tungkai bawah.

• Hormon
Kehamilan mempengaruhi hampir semua hormon di dalam tubuh. Plasenta menghasilkan sejumlah hormon untuk membantu tubuh dalam mempertahankan kehamilan. Hormon utama yang dihasilkan oleh plasenta adalah HCG, yang berperan mencegah ovulasi dan merangsang pembentukan estrogen serta progesteron oleh ovarium untuk mempertahankan kehamilan.
Plasenta juga menghasilkan hormon yan gmenyebabkan kelenjar tiroid menjadi lebih aktif. Kelenjar tiroid yang lebih aktif menyebabkan denyut jantung yang cepat, jantung berdebar-debar (palpitasi), keringat berlebihan dan perubahan suasana hati; selain itu juga bisa terjadi pembesaran kelenjar tiroid. Tetapihipertiroidisme (overaktivitas kelenjar tiroid) hanya terjadi pada kurang dari 1% kehamilan. Plasenta juga menghasilkan melanocyte-stimulating hormone yang menyebabkan kulit berwarna lebih gelap dan hormon yang menyebabkan peningkatan kadar hormon adrenal di dalam darah.
Peningkatan kadar hormon in kemungkinan menyebabkan tanda peregangan berwarna pingk pada kulit perut. Selama kehamilan diperlukan lebih banyak insulin yang dihasilkan oleh pankreas. Karena itu penderita diabetesyang sedang hamil bisa mengalami gejala diabetes yang lebih buruk.

6.PERAWATAN SELAMA KEHAMILAN
Pemeriksaan pada usia kehamilan mencapai 6 dan 8 minggu sangat penting untuk memperkirakan umur kehamilan dan tanggal perkiraan persalinan. Pemeriksaan fisik yang pertama kali dilakukan biasanya meliputi berat badan, tinggi badan dan tekanan darah. Kemudian dilakukan pemeriksaan leher, kelenjar tiroid, payudara, perut, lengan dan tungkai. Dengan bantuan stetoskop, dilakukan pemeriksaan terhadap jantung dan paru-paru; sedangkan pemeriksaan bagian belakang mata dilakukan dengan bantuanoftalmoskop. Juga dilakukan pemeriksaan panggul dan rektum guna mengetahui ukuran danposisi rahim dan kelaian pada panggul. Dilakukan pemeriksaan darah lengkap, pemeriksaan darah untuk sifilis,hepatitis, gonore, infeksi klamidia dan penyakit menular seksual lainnya.
Selama kehamilan, kebutuhan tubuh akan zat besi meningkat guna memenuhi kebutuhan ibu dan janin. Biasanyadiberikan tambahan zat besi. Pemberian zat besi bisa menyebabkan gangguan lambung yang ringan dan sembelit.
     Mual dan muntah bisa dikurangi dengan merubah pola makan, yaitu:
- Minum dan makan dalam porsi kecil tetapi sering
- Makan sebelum lapar
- Makanan lunak.


C. Melahirkan

Tanda – Tanda Persalinan:
Merasakan nyeri pada punggung, sakit perut atau kram selayaknya masa pramenstruasi.
Sulit untuk tidur.
Frekuensi buang air kecil meningkat. Beberapa pekan atau jam sebelum persalinan, bayi akan turun ke tulang panggul Anda. Kondisi ini membuat rahim bersandar lebih sering pada kandung kemih sehingga frekuensi buang air kecil menjadi makin meningkat dibandingkan biasanya.
Keluar lendir kental bercampur darah dari vagina. Selama hamil, serviks Anda ditutupi oleh lendir yang kental. Namun ketika mendekati persalinan, serviks Anda akan membesar dan membuat jalan lendir itu keluar melalui vagina. Warnanya bisa bening, merah muda, atau sedikit berdarah. Namun lendir bercampur darah tidak selalu menjadi tanda awal bahwa Anda akan melahirkan. Lendir ini bisa keluar juga ketika Anda berhubungan seks pada saat sedang hamil atau melakukan pemeriksaan vagina.
 Merasakan kontraksi palsu. Kontraksi ini biasa disebut Braxton Hicks atau terjadi pengencangan perut yang datang dan pergi. Namun pengencangannya tidak sekuat kontraksi sungguhan ketika melahirkan. Biasanya kontraksi ini berlangsung 30 hingga 120 detik.       Berbeda dengan kontraksi sungguhan, kontraksi Braxton Hicks dapat hilang ketika Anda berpindah posisi atau relaks. Kontraksi ini akan Anda rasakan sebelum mengalami kontraksi sungguhan. Perbedaan lain kontraksi ini dengan kontraksi sungguhan, yaitu kontraksi Braxton Hicks hanya terasa di daerah perut atau panggul, sementara kontraksi sungguhan biasanya terasa di bagian bawah punggung kemudian berpindah ke bagian depan perut.
  Perubahan pada serviks. Jaringan pada serviks Anda akan melunak atau menjadi elastis. Jika Anda sudah pernah melahirkan, serviks Anda akan lebih mudah membesar sekitar satu atau dua sentimeter sebelum persalinan dimulai. Namun jika Anda baru pertama kali mengalami masa-masa ini, pembukaan serviks sebesar satu sentimeter tidak bisa menjadi jaminan Anda akan segera melahirkan.
  Air ketuban pecah. Tanda melahirkan paling umum yang diketahui oleh kebanyakan orang adalah pecahnya air ketuban. Kebanyakan wanita lebih dulu merasakan kontraksi sebelum air ketuban pecah, tapi ada juga yang mengawalinya dengan pecahnya ketuban. Ketika hal ini terjadi, biasanya persalinan akan menyusul dengan segera. Namun bahayanya, jika air ketuban sudah pecah, tapi Anda tidak juga mengalami kontraksi, maka bayi Anda akan lebih mudah terserang infeksi. Hal itu dikarenakan cairan yang selalu melindungi bayi dari kuman selama berada di kandungan ini telah habis. Jika hal ini terjadi, proses induksi akan dilakukan untuk keselamatan bayi Anda. Jika Anda sudah mengalami pecah ketuban, bergegaslah ke rumah sakit. Biasanya persalinan akan terjadi sekitar 24 jam setelah ketuban pecah.
Sementara dari segi emosional, Anda bisa merasa mudah marah atau moody selayaknya masa-masa pramenstruasi.
Mendekati Masa Persalinan
           Umumnya proses melahirkan terjadi pada usia hamil 9 bulan atau 40 minggu. Pada usia tersebut fisik bayi telah siap untuk menjalani kehidupan di luar rahim Anda. Namun tidak semua wanita melahirkan pada kisaran waktu tersebut.

PERTUMBUHAN JANIN
Perkembangan janin
                 Perkembangan janin dimulai sejak fase konsepsi yaitu pertemuan inti ovum dengan inti spermatozoa.saat ejakulasi, kurang lebih berisi 3 cc sperma dikeluarkan dari organ reproduksi pria yg kurang lebih berisi 300 juta sperma. Setelah masuk ke organ genetalia internal wanita, sperma akan menghadapi beberapa rintangan antara lain : lender vagina yg bersifat vagina yg bersifat asam, lendir servis yg kental, panjangnya uterus, serta sillia yg ada di tube fallopi. Untuk bias menghadapui rintangan tsb , maka sperma harus mempunyai akrosom dan melewati proses kapasitasi. Sedangkan, ovum akan dikeluarkan melalui ovarium sebanyak satu setiap bulan, ditangkap oleh fimbriae dan berjalan menuju tuba fallop. Tempat bertemunya ovum dan sperma paling sering adalah ampula tube. Sebelum keduannya bertemu, maka akan terjadi tiga fase yaitu sbb.
 Tahap penembusan korona radiate
Dari 200-300 juta hanya 300-500 yg sampai ke tube fallopi yg bias menembus korona radiate karena sudah mengalami proses kapasitasi.
Penembusan zona pellusida
Zona pellusida adalah sebuah perisai glikoprotein di sekeliling ovum yg mempermudah dan mempertahankan pengikat sperma  dan menginduksi reaksi akrosom. Spermatozoa lain ternyata bisa menempel di zona pellusida, tetapi hanya satu yg bisa menembus oosit.
Tahap penyatuan oosit dan membran sel sperma
Setelah  menyatu maka akan dihasilkan zigot  yg mempunyai kromosom diploid ( 44 autosom dan 2 gonosom ) dan terbentuk jenis kelamin baru ( XX untuk wanita dan XY untuk laki-laki)
Pembelahan
Setelah itu zigot akan membelah menjadi  tingkat 2 sel ( 30 jam ),4 sel,8 sel,sampai dengan 16 sel disebut blastomer (3 hari ) dan membentuk sebuah gumpalan bersusun longgar. Setelah 3 hari sel-sel tersebut  akan membelah membentuk buah arbei dari 16 sel disebut morula (4 hari). Saat morula memasuki rongga rahin , cairan mulai menembus zona pellusida masuk kedalam ruang antar sel yang ada di massa sel dalam. Berangsur-angsur ruang antar sel menyatu dan akhirnya terbentuklah sebuah rongga atau blastokel sehingga disebut Blastokista. Sel yang bagian dalam disebut embrioblas dan sel diluar disebut trofoblas.Zona pellusida akhirnya menghilang sehingga trofoblast bisa memasuki dinding Rahim ( endometrium ) dan siap berimplentasi.
Nidasi/Implantasi
Nidasi atau implantasi adalah penanaman sel telur yang sudah dibuahi (pada stadium blastokista ) ke dalam dinding uterus pada awal kehamilan. Biasanya terjadi pada pars superior korpus uteri bagian anterior atau posterior. Pada saat implentasi, selaput lendir Rahim sedang berada pada fase sekretorik (2-3 hari setelah ovulasi ).
Proses Nidasi :
Blastoksista tingkat lanjut diselubungi oleh suatu simpati disebut trofoblas yg mampu menghancurkan dan mencairkan jaringan. Ketika blastokista mencapai rongga Rahim, jaringa endometrium berada dalam massa sekresi. Jaringan endometrium ini banyak mengandung sel-sel desidua yaitu sel-sel besar yg banyak mengandung glikogen, serta mudah dihancurkan oleh trofoblas. Blastula kedalam desidua, menyebabkan luka kecil yg kemudian sembuh dan menutup lagi.
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN HASIL KONSEPSI
1.      Masa pre-embrionik                                        
Berlangsung selama 2 minggu setelah terjadinya fertilisasi. Terjadi proses pembelahan sampai dengan nidasi. Kemudian bagian inner-cell mass akan membentuk 3 lapisan utama yaitu Ektoderm, melapisi cavitas amniotica, yang merupakan lapisan sel tunggal yang bertanggung jawab atas pertumbuhan kulit,rambut,kuku,jaringan saraf,alat indera,kelenjar ludah,cavitas nasi,bagian bawah canalis analis,traktus genetalis, glandula mamae ;  Endoderm, melapisi saccus vitellius dan berkembang membentuk traktus digestivus,hepar,pancreas,laring,trakea,paru,vesika urinaria,dan uretra; serta mesoderm, lapisan jaringan selain ectoderm dan endoderm yang berasal dari inner-cell mass, terletak di sekitar cakram emrio, menghasilkan sistim sirkulasi dan limfatik,tulang,otot,ginjal,ureter,organ genetalia, dan jaringan subcutan.
2.      Massa embrionik
Berlangsung sejak 2-8 minggu.sistim utama di dalam tubuh telah ada dalam bentuk rudimenter ( mengecil, menciut, dan menghilang ). Jantung menonjol dari tubuh dan mulai berdenyut. Sering kali disebut massa organogenesis atau massa pembentukan organ. Sebagai akibat pembentukan organ, maka ciri-ciri utama bentuk tubuh mulai jelas.
a. Lapisan mudigah ectoderm berfungsi membentuk organ dan struktur tubuh yang memelihara hubungan dengan dunia luar yaitu susunan saraf pusat,sistim saraf tepi,epitel sensori telinga,hidung,dan mata,kulit termaksud rambut dan kuku,kelenjar hipofisis,kelenjar mamae,kelenjar keringat, dan email gigi.
b. Lapisan mesoderm,terutama mesoderm para aksial yang membentuk somity dimana somit tsb membentuk miotom ( jaringan otot ) skleretom(tulang rawan dan hidung), dan dermatotom ( jaringan subkutan kulit). Nadi ,pembuluh balik,pembulih getah bening,serta semua sel darah dan sel getah bening .
c. Lapisan endoderm menghasilkan lapisan epitel saluran pencernaan ,saluran pernapasan ,kandung kemih,membentuk perenkim tiroid, kelenjar paratiroid,hati dan kelenjar pancreas,serta kavum timpani dan tuba eustachius.
Pertumbuhan fisik janin trimester 1
Minggu 1
Disebut sebagai masa germinal. Karakteristik utama masa germinal ini adalah pembelahan sel. Sejak pembuahan / fertilisasi ovum oleh sperma, zigot yang terbentuk membelah diri sampai fase morula - blastula. Menjelang akhir minggu pertama terjadi implantasi di endometrium kavum uteri.
Minggu 2
Terjadi diferensiasi massa selular embrio menjadi dua lapis (stadium bilaminer). Kedua lapisan itu ialah lempeng epiblas (akan menjadi ektoderm) dan hipoblas (akan menjadi endoderm).
Akhir stadium bilaminer ditandai munculnya alur primitif / alur sederhana (primitive streak).
Minggu 3
Terjadi pembentukan tiga lapis / lempeng yaitu ektoderm dan endoderm dengan penyusupan lapisan mesoderm di antaranya, diawali dari daerah primitive streak. Embrio disebut berada dalam stadium tiga lapis (stadium trilaminer). Dari perkembangan primitive streak terbentuk lempeng saraf (neural plate) dan menjadi lipatan saraf (neural fold) di bagian kranial. Struktur ini kemudian berkembang menjadi alur saraf (neural groove) dan nantinya akan menjadi tabung saraf (neural tube).
Minggu 4
Pada akhir minggu ke-3 / awal minggu ke-4, mulai terbentuk ruas-ruas badan (somit) sebagai karakteristik pertumbuhan periode ini. Embrio memproduksi hormon kehamilan (Chorionic Gonadotropin - HCG), sehingga apabila Anda melakukan test kehamilan, hasilnya positif.
Minggu ke-5 :
Terbentuk 3 lapisan yaitu ectoderm, mesoderm dan endoderm. Ectoderm adalah lapisan yang paling atas yang akan membentuk system saraf pada janin tersebut yang seterusnya membentuk otak, tulang belakang, kulit serta rambut. Lapisan Mesoderm berada pada lapisan tengah yang akan membentuk organ jantung, buah pinggang, tulang dan organ reproduktif. Lapisan Endoderm yaitu lapisan paling dalam yang akan membentuk usus, hati, pankreas dan pundi kencing.
 Minggu ke enam
Ukuran embrio rata-rata 2-4 mm yang diukur dari puncak kepala hingga bokong. Tuba saraf sepanjang punggung bayi telah menutup. Meski Anda belum bisa mendengar, jantung bayi mulai berdetak pada minggu ini. Sistem pencernaan dan pernafasan mulai dibentuk, pucuk-pucuk kecil yang akan berkembang menjadi lengan kaki pun mulai tampak
Minggu ke-7
Akhir minggu ketujuh, panjangnya sekitar 5-13 mm dan beratnya 0,8 gram, kira-kira sebesar biji kacang hijau. Pucuk lengan mulai membelah menjadi bagian bahu dan tangan yang mungil. Jantung telah dibagi menjadi bilik kanan dan bilik kiri, begitu pula dengan saluran udara yang terdapat di dalam paru-paru
Minggu ke 8
Panjang kira-kira 14-20 mm. Banyak perubahan yang terjadi pada bayi Anda. Jika Anda bisa melihat , ujung hidung dan kelopak mata mulai berkembang, begitu pula telinga. Brochi, saluran yang menghubungkan paru-paru dengan tenggorokan, mulai bercabang. Lengan semakin membesar dan ia memiliki siku. Semua ini terjadi hanya dalam 6 minggu setelah pembuahan. Bayi sudah mulai terbentuk diantaranya pembentukan lubang hidung, bibir, mulut serta lidah. Matanya juga sudah kelihatan berada dibawah membran kulit yang tipis. Anggota tangan serta kaki juga terbentuk walaupun belum sempurna
 Minggu ke-9 :
Telinga bagian luar mulai terbentuk, kaki dan tangan terus berkembang berikut jari kaki dan tangan mulai tampak. Ia mulai bergerak walaupun Anda tak merasakannya. Dengan Doppler, Anda bisa mendengar detak jantungnya. Minggu ini, panjangnya sekitar 22-30 mm dan beratnya sekitar 4 gram.
Minggu ke-10 :
Semua organ penting yang telah terbentuk mulai bekerjasama. Pertumbuhan otak meningkat dengan cepat, hampir 250.000 sel saraf baru diproduksi setiap menit. Ia mulai tampak seperti manusia kecil dengan panjang 32-43 mm dan berat 7 gram.
   Minggu ke-11 :
Panjang tubuhnya mencapai sekitar 6,5 cm. Baik rambut, kuku jari tangan dan kakinya mulai tumbuh. Sesekali di usia ini janin sudah menguap. Gerakan demi gerakan kaki dan tangan, termasuk gerakan menggeliat, meluruskan tubuh dan menundukkan kepala, sudah bisa  dirasakan ibu. Bahkan, janin kini sudah bisa mengubah posisinya dengan berputar, memanjang, bergelung, atau malah jumpalitan yang kerap terasa menyakitkan sekaligus memberi sensasi kebahagiaan tersendiri.
Minggu 12 :
Bentuk wajah bayi lengkap, ada dagu dan hidung kecil. Jari-jari tangan dan kaki yang mungil terpisah penuh. Usus bayi telah berada di dalam rongga perut. Akibat meningkatnya volume darah ibu, detak jantung janin bisa jadi meningkat. Panjangnya sekitar 63 mm dan beratnya 14 gram. Mulai proses penyempurnaan seluruh organ tubuh. Bayi membesar beberapa millimeter setiap hari. Jari kaki dan tangan mulai terbentuk termasuk telinga dan kelopak mata.
  Minggu 13
Pada akhir trimester pertama, plasenta berkembang untuk menyediakan oksigen , nutrisi dan pembuangan sampah bayi. Kelopak mata bayi merapat untuk melindungi mata yang sedang berkembang. Janin mencapai panjang 76 mm dan beratnya 19 gram. Kepala bayi membesar dengan lebih cepat daripada yang lain. Badannya juga semakin membesar untuk mengejar pembesaran kepala.
 Minggu ke-14 :
Tiga bulan setelah pembuahan, panjangnya 80-110 mm dan beratnya 25 gram. Lehernya semakin panjang dan kuat. Lanugo, rambut halus yang tumbuh di seluruh tubuh dan melindungi kulit mulai tumbuh pada minggu ini. Kelenjar prostat bayi laki-laki berkembang dan ovarium turun dari rongga perut menuju panggul.Detak jantung bayi mulai menguat tetapi kulit bayi belum tebal karena belum ada lapisan lemak.
 Minggu ke-15 :
Tulang dan sumsum tulang di dalam sistem kerangka terus berkembang. Jika bayi Anda perempuan, ovarium mulai menghasilkan jutaan sel telur pada minggu ini. Kulit bayi masih sangat tipis sehingga pembuluh darahnya kelihatan. Akhir minggu ini, beratnya 49 gram dan panjang 113 mm Bayi sudah mampu menggenggam tangannya dan mengisap ibu jari. Kelopak matanya masih tertutup.
 Minggu ke-16 :
Bayi telah terbentuk sepenuhnya dan membutuhkan nutrisi melalui plasenta. Bayi telah mempunyai tulang yang kuat dan mulai bisa mendengar suara. Dalam proses pembentukan ini system peredaran darah adalah yang pertama terbentuk dan berfungsi.
Janin mulai bergerak ! Tetapi tak perlu kuatir jika Anda tak merasakannya. Semakin banyak kalsium yang disimpan dalam tulang bayi seiring dengan perkembangan kerangka. Bayi Anda berukuran 116 mm dan beratnya 80 gram.
 Minggu ke-17 :                                                     
Dengan panjang 12 cm dan berat 100 gram, bayi masih sangat kecil. Lapisan lemak cokelat mulai berkembang, untuk menjada suhu tubuh bayi setelah lahir. Tahukah Anda ? Saat dilahirkan, berat lemak mencapai tiga perempat dari total berat badannya. Rambut, kening, bulu mata bayi mulai tumbuh dan garis kulit pada ujung jari mulai terbentuk. Sidik jari sudah mulai terbentuk.
  Minggu ke-18 :
Mulailah bersenandung sebab janin sudah bisa mendengar pada minggu ini. Ia pun bisa terkejut bila mendengar suara keras. Mata bayi pun berkembang. Ia akan mengetahui adanya cahaya jika Anda menempelkan senter yang menyala di perut. Panjangnya sudah 14 cm dan beratnya 140 gram. Bayi sudah bisa melihat cahaya yang masuk melalui dinding rahim ibu. Hormon Estrogen dan Progesteron semakin meningkat.
  Minggu ke-19 :
Tubuh bayi diselimuti vernix caseosa, semacam lapisan lilin yang melindungi kulit dari luka. Otak bayi telah mencapai jutaan saraf motorik karenanya ia mampu membuat gerakan sadar seperti menghisap jempol. Beratnya 226 gram dengan panjang hampir 16 cm.
 Minggu ke-20 :
Tubuh bayi diselimuti vernix caseosa, semacam lapisan lilin yang melindungi kulit dari luka. Otak bayi telah mencapai jutaan saraf motorik karenanya ia mampu membuat gerakan sadar seperti menghisap jempol. Beratnya 226 gram dengan panjang hampir 16 cm.
Minggu ke-21 :
Usus bayi telah cukup berkembang sehingga ia sudah mampu menyerap atau menelan gula dari cairan lalu dilanjutkan melalui sistem pencernaan manuju usus besar. Gerakan bayi semakin pelan karena beratnya sudah 340 gram dan panjangnya 20 cm.
Minggu ke-22 :
Indera yang akan digunakan bayi untuk belajar berkembang setiap hari. Setiap minggu, wajahnya semakin mirip seperti saat dilahirkan. Perbandingan kepala dan tubuh semakin proporsional.
Minggu ke-23 :
Meski lemak semakin bertumpuk di dalam tubuh bayi, kulitnya masih kendur sehingga tampak keriput. Ini karena produksi sel kulit lebih banyak dibandingkan lemak. Ia memiliki kebiasaaan "berolahraga", menggerakkan otot jari-jari tangan dan kaki, lengan dan kaki secara teratur. Beratnya hampir 450 gram. Tangan dan kaki bayi telah terbentuk dengan sempurna, jari juga terbentuk sempurna.

  Minggu ke-24 :
Paru-paru mulai mengambil oksigen meski bayi masih menerima oksigen dari plasenta. Untuk persiapan hidup di luar rahim, paru-paru bayi mulai menghasilkan surfaktan yang menjaga kantung udara tetap mengembang Kulit bayi mulai menebal.
Minggu ke-25 :
Bayi cegukan, apakah Anda merasakannya? Ini tandanya ia sedang latihan bernafas. Ia menghirup dan mengeluarkan air ketuban. Jika air ketuban yang tertelan terlalu banyak, ia akan cegukan. Tulang bayi semakin mengeras dan bayi menjadi bayi yang semakin kuat. Saluran darah di paru-paru bayi sudah semakin berkembang. Garis disekitar mulut bayi sudah mulai membentuk dan fungsi menelan sudah semakin membaik. Indera penciuman bayi sudah semakin membaik karena di minggu ini bagian hidung bayi (nostrils) sudah mulai berfungsi. Berat bayi sudah mencapai 650-670 gram dengan tinggi badan 34-37 cm.
Minggu ke-26 :
Bayi sudah bisa mengedipkan matanya selain itu retina matanya telah mulai terbentuk. Aktifitas otaknya yang berkaitan dengan pendengarannya dan pengelihatannya sudah berfungsi, bunda dapat memulai memperdengarkan lagu yang ringan dan mencoba untuk memberi cahaya lebih disekitar perut, mungkin bunda akan merasakan anggukan kepala si kecil. Berat badan bayi sudah mencapai 750-780gram, sedangkan tingginya 35-38 cm.
  Minggu ke-27 :
Minggu pertama trimester ketiga, paru-paru, hati dan sistem kekebalan tubuh masih harus dimatangkan. Namun jika ia dilahirkan, memiliki peluang 85% untuk bertahan. Indra perasa mulai terbentuk. Bayi juga sudah pandai mengisap ibu jari dan menelan air ketuban yang mengelilinginya. Berat umum bayi seusia si kecil 870-890 gram dengan tinggi badan 36-38 cm.

 Minggu ke-28
·         Pada akhir minggu ke 28, psnjsng ubun-ubun bokong adalah sekitar 25 cm dan BJ sekitar 1.100 g.
·         Endapan lemak subkutis meningkat sehingga janin berbentuk membulat/menggemuk.
·         Pada usia ini telah terbentuk koordinasi antara sistem saraf pusat, pernafasan, kardiovaskular, meskipun sangat minimal.
·         Mata mulai membuka dan menutup
  Minggu ke-28 :
Minggu ini beratnya 1100 gram dan panjangnya 25 cm. Otak bayi semakin berkembang dan meluas. Lapisan lemak pun semakin berkembang dan rambutnya terus tumbuh
Lemak dalam badan mulai bertambah. Walaupun gerakan bayi sudah mulai terbatas karena beratnya yang semakin bertambah, namun matanya sudah mulai bisa berkedip bila melihat cahaya melalui dinding perut ibunya. Kepalanya sudah mengarah ke bawah. Paru-parunya belum sempurna, namun jika saat ini ia terlahir ke dunia, si kecil kemungkinan besar telah dapat bertahan hidup.
Minggu ke-29 :
Kelenjar adrenalin bayi mulai menghasilkan hormon seperti androgen dan estrogen. Hormon ini akan menyetimulasi hormon prolaktin di dalam tubuh ibu sehingga membuat kolostrum (air susu yang pertama kali keluar saat menyusui).
Sensitifitas dari bayi semakin jelas, bayi sudah bisa mengidentifikasi perubahan suara, cahaya, rasa dan bau. Selain itu otak bayi sudah bisa mengendalikan nafas dan mengatur suhu badan dari bayi. Postur dari bayi sudah semakin sempurna sebagai seorang manusia, berat badannya 1100-1200 gram, dengan tinggi badan 37-39 cm.
Minggu ke-30 :
Lemak dan berat badan bayi terus bertambah sehingga bobot bayi sekarang sekitar 1400 gram dan panjangnya 27 cm. Karena ia semakin besar, gerakannya semakin terasa
Mata indah bayi sudah mulai bergerak dari satu sisi ke sisi yang lain dan dia sudah mulai belajar untuk membuka dan menutup matanya. Saat ini waktu yang terbaik bagi bunda untuk menyenteri perut dan menggerak-gerakan senter tersebut maka mata bayi sudah bisa mengikuti ke arah mana senter tersebut bersinar.cairan ketuban (amniotic fluid) di rahim bunda semakin berkurang. Kini si kecil pun sudah mulai memproduksi air mata. Berat badan bayi 1510-1550 gram, dengan tinggi 39-40 cm.
 Minggu ke-31 :
Plasenta masih memberikan nutrisi yang dibutuhkan bayi. Aliran darah di plasenta memungkinkan bayi menghasilkan air seni. Ia berkemih hampir sebanyak 500 ml sehari di dalam air ketuban Perkembangan fisik bayi sudah mulai melambat pada fase ini, hanya berat badan bayilah yang akan bertambah. Selain itu lapisan lemak akan semakin bertambah dibawah jaringan kulitnya. Tulang pada tubuh bayi sudah mulai mengeras, berkembang dan mulai memadat dengan zat-zat penting seperti kalsium, zat besi, fosfor. Berkebalikan dengan perkembangan fisiknya, pada fase ini perkembangan otaknyalah yang berkembang dengan sangat pesat dengan menghasilkan bermilyar sel. Apabila diperdengarkan musik, bayi akan bergerak. Berat badan bayi 1550-1560 gram dengan tinggi 41-43 cm
 Minggu ke-33 :
Bayi telah memiliki bentuk wajah yang menyerupai ayah dan ibunya. Otak bayi semakin pesat berkembang. Pada saat ini juga otak bayi sudah mulai bisa berkoordinasi antara lain, bayi sudah menghisap jempolnya dan sudah bisa menelan. Walaupun tulang-tulang bayi sudah semakin mengeras tetapi otot-otot bayi belum benar-benar bersatu. Bayi sudah bisa mengambil nafas dalam-dalam walaupun nafasnya masih di dalam air. Apabila bayinya laki-laki maka testis bayi sudah mulai turun dari perut menuju skrotum. Berat badan bayi 1800-1900 gram, dengan tinggi badan sekitar 43-45 cm.
Minggu ke-34 :
bayi berada di pintu rahim. Bayi sudah dapat membuka dan menutup mata apabila mengantuk dan tidur, bayi juga sudah mulai mengedipkan matanya. Tubuh bunda sedang mengirimkan antibodi melalui darah bunda ke dalam darah bayi yang berfungsi sebagai sistem kekebalan tubuhnya dan proses ini akan tetap terus berlangsung bahkan lebih rinci pada saat bunda mulai menyusui. Berat Badan bayi 2000-2010 gram, dengan tinggi badan sekitar 45-46 cm.
Minggu ke-35 :
Pendengaran bayi sudah berfungsi secara sempurna. Lemak dari tubuh bayi sudah mulai memadat pada bagian kaki dan tangannya, lapisan lemak ini berfungsi untuk memberikan kehangatan pada tubuhnya. Bayi sudah semakin membesar dan sudah mulai memenuhi rahim bunda. Apabila bayi bunda laki-laki maka di bulan ini testisnya telah sempurna. Berat badan bayi 2300-2350 gram, dengan tinggi badan sekitar 45-47 cm.
  Minggu ke-36 :
Kulit bayi sudah semakin halus dan sudah menjadi kulit bayi. Lapisan lemak sudah mulai mengisi bagian lengan dan betis dari bayi. Ginjal dari bayi sudah bekerja dengan baik dan livernya pun telah memproduksi kotoran. Saat ini paru-paru bayi sudah bekerja baik bahkan sudah siap bertemu dengan mama dan papa. Berat badan bayi 2400-2450 gram, dengan tinggi badan 47-48 cm.
 Minggu ke-37 :
Kepala bayi turun ke ruang pelvik. Bentuk bayi semakin membulat dan kulitnya menjadi merah jambu. Rambutnya tumbuh dengan lebat dan bertambah 5cm. Kuku terbentuk dengan sempurna. Bayi sudah bisa melihat adanya cahaya diluar rahim. Bayi pada saat ini sedang belajar untuk mengenal aktifitas harian, selain itu bayi juga sedang belajar untuk melakukan pernafasan walaupun pernafasannya masih dilakukan di dalam air. Berat badan bayi di minggu ini 2700-2800 gram, dengan tinggi 48-49 cm
  Minggu ke-38 hingga minggu ke-40 :
Proses pembentukan telah berakhir dan bayi siap dilahirkan.

Definisi, Proses, dan Fungsi Pembentukan Plasenta
Plasenta berbentuk bundar atau hampir bundar dengan diameter 15 sampai 20 cm dan tebal lebih kurang 2,5 cm. beratnya rata-rata 500 gram. Tali pusat berhubungan denga plasenta biasanya di tengah; keadaan ini disebut insersio sentralis. Bila hubungan ini agak ke piggir, disebut intersio lateralis, dan bila di pinggir plasenta, disebut insersio marginalis. Kadang-kadang tali pusat berada di luar plasenta, dan hubungan dengan plasenta melalui selaput janin, jika demikian, disebut intersio velamentosa.
Umumnya plasenta terbentuk lengkap pada kehamilan lebih kurang 16 minggu dengan ruang amnion telah mengisi seluruh kavum uteri. Meskipun ruang amnion membesar sehingga amnion tertekan ke arah korion, namun amnion hanya menempel saja, tidak sampai melekat korion.
Letak plasenta umumnya di depan atau di belakang dinding uterus, agak ke atas kea rah fundus uteri. Hal ini adalah fisiologis karena permukaan bagian atas korpus uteri lebih luas, sehingga lebih banyak tempat untuk berimplantasi. Billa diteliti benar, maka plasenta sebenarnya berasal dari sebagian besar dari bagian janin, yaitu villi koriales yang berasal dari korion, dan sebagaian kecil dari bagian ibu yang berasal dari desidua basalis.
Darah ibu yang berada di ruang interviller berasal dari spiral arteries yang berada di desidua basilis. Pada systole darah disemprotkan dengan tekanan 70-80 mmHg seperti air mancur ke dalam ruang interviller sampai mencapai chorionic plate, pangkal dari kotiledon-kotiledon lain. Darah tersebut  membasahi semua villi coriales dan kembali perlahan-lahan dengan tekanan 8 mmHg ke vena-vena di desidua.
Di tempat-tempat tertentu pada implantasi plasenta terdapat vena-vena yang lebar (sinus) untuk menampung darah kembali. Pada pinggir plasenta di beberapa di beberapa tempat terdapat pula suatu ruang vena yang luas untuk menampung darah yang berasal dari ruang interviller atas. Ruang ini disebut sinus marginalis.
Darah ibu yang mengalir di seluruh tubuh diperkirakan naik dari 300ml tiap menit pada kehamilan 20 minggu sampai 600 ml tiap menit pada kehamilan 40 minggu. Seluruh ruang intervillertanpa villi koriales mempunyai volume lebih kurang 150-250 ml. permukaan semua villi koriales diperkirakan seluas lebih kurang 11 m2 . dengan demikian, pertukaran zat-zat makanan terjamin benar.
Perubahan-perubahan terjadi pula pada jonjot-jonjot selama kehamilan berlangsung. Pada kehamilan 24 minggu lapisan sinsitium dari villi tidak berubah, akan tetapi dari lapisan sitotrofoblas sel-sel berkurang dan hany ditemukan sebagai kelompok-kelompok sel-sel, stroma jonjot menjadi lebih padat, mengandung fagosit-fagosit, dan pembuluh darahnya menjadi lebih besar dan lebih mendekati lapisan trofoblas. Pada kehamilan 36 minggu sebagaian besar sel-sel sitotrofoblas tidak ada lagi, akan tetapi antara sirkulasi antara ibu dan janin selalu ada lapisan trofoblas. Lagi pula terjadi klasifikasi pembulluh darah dalam jonjot dan pembentukan fibrin di permukaan berupa jonjot. Kedua hal terakhir ini mengakibatkan pertukaran zat-zat makanan, zat asam, dan sebagainya antara ibu dan janin mulai terganggu.
Deposit fibrin ini dapat terjadi selama masa kehamilan,sedangkan banyaknya juga berbeda-beda. Jika banyak maka deposit ini dapat menutu villi dan villi itu kehilangan hubungan dengan darah ibu, lalu berdegenerasi. Dengan demikian timbullah infark. Di samping itu, spiral artiries yang member darah ke ruang intervillerdapat mengadakan spasme oleh salah satu sebab, sehingga darah mengalir perlahan-lahan, sehingga timbul pembekuan setempat. Dapat dimengerti villi di sekitar tempat tersebut dapat mengalami proses degenerasi dengan deposit fibrin dan klasifikasi. Timbul pulalah di sini apa yang dinamakan infark. Peradaran darah antara uterus dan plasenta dewasa ini dapat diukur secara Doppler Ultrasound hingga dapat diperkirakan adanya kelainan pada janin dengan mengukur flow velocity waveforms (FVM) bentuk kecepatan gelombang sirkulasi darah.
 Fungsi Plasenta
Fungsi plasenta ialah mengusahakan janin tumbuh dengan baik. Untuk pertumbuhan ini dibutuhkan adanya penyaluran zat asam, asam amino, vitamin dan mineral dari ibu ke jani, pembuangan CO2 serta sampah metabolisme janin ke peredaran darah ibu.
Dapat dikemukakan bahwa fungsi plasent adalah :
1.      Alat yang member makanan pada janin (nutritife)
2.      Alat yang mengeluarkan bekas metabolisme (eskresi)
3.      Alat yang memberi zat asam dan mengeluarkan CO2 (respirasi)
4.      Alat yang membentuk hormone
5.      Alat yang menyalurkan berbagai antibody ke janin
Perlu dikemukakan bahwa plasenta dapat pula dilewati kuman-kuman dan obat-obat tertentu. Penyaluran zat makanan dan zat lain dari ibu ke janindan sebaliknya harus melewati lapisan trofoblas plasenta. Cepatnya penyaluran zat-zat tersebut tergantung pada konsentrasinya di kedua belah lapisan trofoblas, besarnya permukaan yang memisahkan, dan jenis zat.
  Perubahan Sistem Sirkulasi pada Janin
Peredaran darah ibu dipengaruhi beberapa faktor  berikut ini.
a.Meningkatnya kebutuhan sirkulasi darah, sehingga dapat memenuhi kebutuhan perkembangan dan pertumbuhan janin dalam rahim.
b.Terjadi hubungan langsung antara arteri dan vena pada sirkulasi pada sirkulasi retroplasenter.
c.Pengaruh hormone estrogen dan progesteron.

Akibat dari factor tersebut dijumpai beberapa perubahan peredaran darah, antara lain sebagai berikut :
a.       Volume darah
·         Volume darah semakin meningkat, dimana jumlah serum darah lebih besar dari pertumbuhan sel darah, sehingga terjadi semacam pengenceran darah (hemodilusi), dengan puncaknya pada usia kehamilan 32 minggu.
·         Curah jantung akan bertambah sekitar 30%. Bertambahnya hemodilusi darah mulai tampak sekitar umur kehamilan 16 minggu. Oleh karena itu, pengidp penyakit jantung harus berhati - hati untuk hamil beberapa kali. Pada postpartum terjadi hemokonsentrasi dengan puncak hari ketiga sampai kelima.
b.      Sel darah
Sel darah merah makin meningkat jumlahnya untuk dapat mengimbangi pertumbuhan janin dalam rahim, tetapi pertumbuhan sel darah tidak seimbang dengan peningkatan volume darah, sehingga terjadi hemodilusi yang disertai anemia fisiologis. Protein darah dalam bentuk albumin dan gammaglobulin dapat menurun pada trimester pertama, sedangkan fibrinogen meningkat. Pada postpartum dengan terjadinya hemokonsentrasi dapat terjadi tromboplobitis. Anemia atau kurang darah terjadi karena kebutuhan darah pada saat kehamilan adalah lebih besar sekitar dua atau tiga kali lipat dari biasanya.
 Perubahan Sistem Respirasi
Selama periode kehamilan, sistem respirasi mengalami perubahan. Hal ini dikarenakan untuk memenuhi kebutuhan O2 yang semakin meningkat. Di samping itu juga terjadi desakan diafragma karena dorongan rahim. Ibu hamil akan bernapas lebih dalam sekitar 20-25% dari biasanya. Sesak napas dan pernapasan yang cepat akan membuat ibu hamil merasa lelah, hal ini dikarenakan saat kehamilan, kerja jantung dan paru-paru menjadi lebih berat.
 Perubahan Sistem Gastrointesinal
Reflex menelan mulai tampak sejak umur 10-12 minggu, hamper bersamaan dengan terjadinga peristaltic usu yang dapat menyalurkan glukosa. Menelan air ketuban saat janin masih muda tidak akan memberikan arti klinis penting karena jumlah air ketuban masih dapat diregulasi. Menelan sebagian air ketuban dimaksudkan juga untuk mengatur sirkulasi disamping untuk meningkatkan fungsi gastrointestinal sehingga makin befungsi dengan baik.
Waktu terjadinya reflex menelan sulit ditentukan, tetapi kemungkinan dimulai sejak adanya papil pada lidah. Menjelang aterm, janin menelan air ketuban cukup banyak sekitar 20-700cc per 24 jsam. Sebagian nutrisi air ketuban di resobsi seperti 0,5gr protein sebagian besar adalah albumin.
Pengosongan lambung janin terutama disebabkan oleh volumenya sehingga makin dapat mengatur fungsi intestinal lebih lanjut. Sisa debris dalam air ketuban akan menjadi mokoneum atau kotoran janin.
Mokoneum merupakan sisa dari air ketuban yang diresorbsi kembali. Jika diteliti maka dapat diteliti berisi rambut janin, rambut lanugu, sisa sel yang dilepaskan dari kulit dan paru serta perniks cascosa.
Warna kehijauan mekoneum berasal dari metabolism hemoglobin darah jani yang diubah menjadi biliperdin dan sebagian dikeluarkan melalui gastrointestinal dan memberikan warna mekoneum.
Janin mulai menunjukkan aktivitas gerakan menelan sejak usia gestasi 14 minggu. Gerakan mengisap aktif pada 26-28 minggu. Cairan empedu mulai di produksi sejak akhir trimester pertama, diikuti dengan seluruh enzim-enzim pencernaan lainnya. Oksigenasi janin terutama tetap berasal dari sirkulasi maternal-fetal, melalui placenta dan tali pusat.
 System sensorik pada janin
Mata yang terdiri atas lengkung bakal lensa (lens placode) dan bakal bola mata/ mangkuk optik (optic cup) pada awalnya menghadap ke lateral, kemudian berubah letaknya ke permukaan ventral wajah. Saraf penglihatan/ nervus optikus merupakan derivat ektoderm, memasuki bola mata dari bagian posterior. Telinga yang berasal dari vesikel otik (otic veikel) bergeser ke sisi lateral kepala, menempati tempatnya yang tetap. Telinga luar memperoleh inervasi sensorik dari nervus fasialis, telinga dalam (organ pendengaran dan keseimbangan), memperoleh inervasi dari derivat ektoderm nervus vestibulokoklearis. Hidung yang berasal dari bakal olfaktorik (olfactory placode) merupakan penebalan ektoderm permukaan di daerah wajah, memperoleh inervasi sensorik dari nervus olfaktorius.
Lidah berasal dari lengkungan faring dari endoderm, kemudian memperoleh inervasi sensorik dari cabang nervus trigeminus dan nervus facialis, serta inervasi motorik dari nervus hipoglosus dan nervus laringeus superior.

 Sistem Neuromaskuler pada janin
Sel-sel dari sistem saraf yang spesifik jenis dan bentuk selama hidup organisme. Neuron bentuk dan bentuk sambungan dari waktu ketika organisme embrio atau janin. Neuron sesuai mengembangkan dalam jumlah yang tepat dan bermigrasi ke lokasi mereka diperlukan sebelum kelahiran. Akson dan dendrites yang membentuk koneksi kemudian memperpanjang dari sel-sel saraf sehingga mereka mencapai target.
Permulaan system syaraf pada janin dimulai setelah janin dikandung, dibutuhkan sekitar tiga sampai empat minggu sebelum salah satu lapisan dua sel embrio manusia gelatinlike, sekitar sepersepuluh dari satu inci panjang, mulai menebal dan membangun sepanjang tengah.
Sel-sel tumbuh dan membentuk area datar disebut lempeng saraf dengan pegunungan paralel di seluruh permukaannya. Selama beberapa hari bukit tersebut lipat dalam terhadap satu sama lain dan bergabung untuk membentuk saraf tabung berongga.
Tabung mengental di bagian atas dan membentuk tiga tonjolan yang membentuk hindbrain, otak tengah, dan otak-depan. Tanda-tanda pertama mata dan belahan otak muncul kemudian dalam pengembangan.
Embrio terdiri dari tiga lapisan yang mengalami banyak perubahan untuk membentuk organ, tulang, otot, kulit, atau jaringan saraf. Kulit dan jaringan saraf yang timbul dari satu lapisan yang disebut eksoderm. Hal ini terjadi dalam menanggapi lapisan yang berdekatan, mesoderm.
Setelah eksoderm mulai menjadi jaringan saraf karena sinyal tertentu, interaksi signaling lebih menentukan jenis bentuk sel otak. Beberapa bentuk neuron sementara orang lain membentuk sel-sel glial.
System saraf  neuromascular ini merupakan system yang paling awal mulai menunjukkan aktifitasnya, yaitu sejak usia 8-12 minggu berupa kontraksi otot yang timbul jika terjadi stimulasi local. Sejak usia 9 minggu, janin mampu mengadakan refleksi alat-alat gerak, dengan reflex-refleks dasar yang sangat sederhana. Terjadi juga gerakan spontan. Akan tetapi, ukuran janin pada akhir trimester pertama ini masih kecil sehingga gerakan-gerakan janin belum dirasakan oleh ibunya. Sejak usia 13-14 minggu, gerakan-gerakan janin beru mulai dirasakan oleh ibunya.
Terdapat hubungan antara keadaan emosional ibu dan aktiftas janin. Hal ini disebabkan oleh pengaruh variasi kadar hormone adrenali ibu yang juga di transfer ke janin melalui sirkulasi plasenta.
Pembentukan Susunan Saraf Pusat
Seperti telah dikemukakan pembantukan susunan saraf pusat terutama otak yang diikuti oleh tulang kepala merupakan tumbuh kembang janin yang dominan. Selanjutnya diikuti oleh sum-sum tulang belakan dan serabut saraf panca indera sbb:
1.      Spinal cord (sum-sum tulang belakang)
a.       Minggu ke-24 sampai S1
b.      Bayi aterm sampai L3
c.       Dewasa sampai L1
2.      Miclinisasi berlangsung terus sampai berumur sekitar 1 tahun
3.      Lebih lanjut dapat dijabarkan menurut umur sbb:
a.       Minggu ke 8
·         Sinapsis berfungsi
·         Dapat menimbulkan reflek tulang leher dan tulang punggung
b.      Minggu ke 10
·         Reflex membuka mulut
·         Menutup jari tangan sebagian
·         Flexi sebagian jari-jari kaki
·         Dapat terjadi reflex menelan
c.       Minggu ke 14-16
·         Pernapasan dapat berfungsi dan dapat dipantau melalui USG
·         Minggu ke-16 jari-jari tangan sudah menutup sempurna
d.      Trimester ke-3
·         Integrasi serabut saraf dan musculus telah berfungsi baik
·         Gerak janin sudah dirasakan ibu sekitar 3x per 10 menit
4.      Panca indera
a.Respirator rasa mulai tumbuh minggu ke-7 dan sudah lengkap minggu ke-12
b.Janin dalam rahim dapat mendengar suara sekitar minggu ke 24-minggu ke 26
c. Sinar dapat diterima umur 28 minggu tapi belum dapat membedakan warna.

 System  Perkemihan Pada Janin
Pembentukan system perkemihan terdiri dari dua komponen penting, pronevros dan nesonevros. Pronevros hanya berlangsung singkat sampai minggu kedua, sedangkan mesonevros telah mampu membentuk urin pada minggu kelima dan selanjutnya mrngalami obliterasi.
Kegagalan kedua system ini membentuk system perkemihan dan menimbulkan berbagai kelainan konngenital. Pada minggu ke 9 sampai ke 12, bakal ureter telah terbentuk, sedangkan ansahenle mulai berfungsi pada minggu ke-14.
Pembentukan urin intra uteri yang disebabkan oleh aliran darah menuju ginjal hanya sekitar 2-4%. Setelah lahir, liran darah menuju ginjal meningkat 10-15%, sehingga dapat membentuk urine lebih banyak (Gilbert 1980)
Ginjal janin telah mampu membentuk urin pada minggu ke-12 dan minggu ke-18 urine yang berjumlah sekitar 7-14ml per hari dan menjelang aterm sekitar 27cc per hari. Fungsi utama pembentukan urine adalah mengatur jumlah air ketuban sehingga keseimbangan dapat terjadi.
Glumerulus ginjal terbentuk sejak umur 8 minggu. Pada kehamilan 20 minggu jumlah glumerulus diperkirakan mencapai 300-400 ribu. Ginjal mulai berfungsi sejak awal trimester kedua dan di dalam vesica urinaria dapat ditemukan urine janin yang keluar melalui uretra dan bercampur dengan cairan amion. Produksi urine kira-kira 0,05-o,10cc per menit. Ginjal belum sepenuhnya berfungsi, baik fungsi filtrasi maupun ekskresi, karena vascularisasi juga relative masih sedikit


DAFTAR PUSTAKA
Nopiana, Helse. (2011). Anatomi Fisiologi Organ Reproduksi Wanita.
Jannah,Nurul.2012.Buku Ajar Asuhan Kebidanan Kehamilan .    Andi    Offset.Yogyakarta.
Rukiah,Yeyeh.dkk. 2012. Asuhan Kebidanan I  - Kehamilan. Trans Info   Medika.Jakarta.
Prawirohardjo,Sarwono. 2012. Ilmu kebidanan. Jakarta : Yayasan Bina    Pustaka Sarwono Prawirohardjo. EGC;
  Dewi, Vivian Nanny Lia, dkk. 2011. Asuhan Kehamilan untuk Kebidanan. Jakarta: Salemba Medika
Gede, Ida Bagus.1996. Penuntun Diskusi Obstretri dan Ginekologi. Jakarta : EGC
 Hanni, Ummi, dkk. 2010. Asuhan Kebidanan Pada Kehamilan Fisiologis. Jakarta : Salemba Merdeka
 Hidayati, Ratna. 2010. Asuhan Keperawatan pada Kehamilan Fisiologis dan Patologis. Jakarta : Salemba Merdeka
Jimenez, Sherry. 1995. Kehamilan yang Menyenangkan. Jakarta: Arcan
 Manuaba, Ida Ayu Chandranita, dkk. 1996. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kndungan, dan KB. Jakarta : EGC
Manuaba, I.B.G, dkk. 2003. Pengantar Kuliah Obstretri. Jakarta : EGC
 Rahayu, Dedeh Sri. 2010. Asuhan Keperawatan Anak dan Neonatus. Jakarta : Salemba Medika
R. Scoot, James ,dkk. 2002. Obstretri dan Ginekologi. Jakarta : Widya Medika
Sarjadi. 1992. Patologi Ginekologi. Jakarta : Salemba Medika
Sulistiawati, Ari, dkk. 2010. Asuhan Kebidanan Pada Ibu Bersalin. Jakarta : Salemba Merdeka
Varney, Helen, dkk. 2003. Buku  Ajar Asuhan Kebidanan. Jakarta : EGC

V. Walsh, Linda. 2003. Buku Ajar Kebidanan Komunitas. Jakarta : EGC

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Water Birth

Perawatan Payudara Pada Ibu Nifas

ABORSI